Pelantun tembang-tembang Islam, Sulis, bakal menyanyikan lagu-lagu buruh migrant. Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Produser M Record, Haydar Yahya, saat ditemui SUARA di sela-sela acara pengajian di Sunbeam Teather, North Point, pada Minggu ( 9/9 ) lalu.
Haydar Yahya mengatakan, bahwa nasib buruh migrant telah mengilhaminya untuk membuat lagu bertemakan buruh migrant yang nantinya akan dinyanyikan oleh Sulis.
“ Yang saya tahu, Hong Kong lah yang paling jelas hukum perburuhannya. Tapi dalam praktiknya, ternyata masih banyak Buruh Migran yang tidak mendapat haknya dan mendapat perlakuan tidak baik dari majikan. Hal inilah yang mengilhami saya untuk membuat lagu Buruh Migran,” ungkapnya.
Haydar Yahya menambahkan, bahwa ungkapan Buruh Migran Indonesia sebagai pahlawan devisa Negara itu sudah tidak berlaku lagi.” Itu sudah basi, karna saya tahu yang dibutuhkan kawan-kawan hanyalah perlindungan sebagai buruh migran, dan menurut saya KJRI sebagai bapak, seharusnya bisa memberikan itu kepada Buruh Migran di sini,” tambahnya.
Sulis sendiri menilai penggarapan lagu-lagu buruh migrant merupakan ide yang sangat bagus. “ Sulis baru tahu kondisi kerja temen-temen di sini yang sebenernya kayak apa, dan Sulis setuju banget ma ide tersebut, karena lagu nggak cuma bisa mempengaruhi pikiran orang, tapi juga bisa merubah cara berpikir seseorang,” papar gadis yang saat ini tengah duduk di bangku kelas III SMU N 6 Jakarta.
Sementara itu, dalam acara pengajian yang diselenggarakan oleh Siti Arofah, Az- Zahroh dan Al- Khoeriyah PDV tersebut, Sulis tampil memukau di hadapan ratusan BMI, dengan membawakan hitsnya, antara lain, lagu kiamat, suratan takdir serta lagu Ummi.
Acara juga diisi tauziah oleh Al-Ustadz. K. Gus Mustaqim Yusuf dari Semarang.
Aliyah Purwati
Haydar Yahya mengatakan, bahwa nasib buruh migrant telah mengilhaminya untuk membuat lagu bertemakan buruh migrant yang nantinya akan dinyanyikan oleh Sulis.
“ Yang saya tahu, Hong Kong lah yang paling jelas hukum perburuhannya. Tapi dalam praktiknya, ternyata masih banyak Buruh Migran yang tidak mendapat haknya dan mendapat perlakuan tidak baik dari majikan. Hal inilah yang mengilhami saya untuk membuat lagu Buruh Migran,” ungkapnya.
Haydar Yahya menambahkan, bahwa ungkapan Buruh Migran Indonesia sebagai pahlawan devisa Negara itu sudah tidak berlaku lagi.” Itu sudah basi, karna saya tahu yang dibutuhkan kawan-kawan hanyalah perlindungan sebagai buruh migran, dan menurut saya KJRI sebagai bapak, seharusnya bisa memberikan itu kepada Buruh Migran di sini,” tambahnya.
Sulis sendiri menilai penggarapan lagu-lagu buruh migrant merupakan ide yang sangat bagus. “ Sulis baru tahu kondisi kerja temen-temen di sini yang sebenernya kayak apa, dan Sulis setuju banget ma ide tersebut, karena lagu nggak cuma bisa mempengaruhi pikiran orang, tapi juga bisa merubah cara berpikir seseorang,” papar gadis yang saat ini tengah duduk di bangku kelas III SMU N 6 Jakarta.
Sementara itu, dalam acara pengajian yang diselenggarakan oleh Siti Arofah, Az- Zahroh dan Al- Khoeriyah PDV tersebut, Sulis tampil memukau di hadapan ratusan BMI, dengan membawakan hitsnya, antara lain, lagu kiamat, suratan takdir serta lagu Ummi.
Acara juga diisi tauziah oleh Al-Ustadz. K. Gus Mustaqim Yusuf dari Semarang.
Aliyah Purwati
No comments:
Post a Comment