Lihatlah dengan mata nuranimu
Bumi makin panas
Satu-satu pohon tumbang
Daun-daun meranggas
Sekarat
Lihatlah dengan mata nuranimu
Laut tak lagi bergoyang
Sungai enggan mengalir
Tiba-tiba semua hilang
Seakan manusia tak lagi peduli
Akan bumi ini
Aku dengar rintihan alam
Dari tiap sisi hati
Pedih menyayat kalbu
Tangan-tangan itu begitu kuat mencengkram
Memporakporandakan apa yang ada
Tak dapat lagi kulihat hutan,
Surga kehidupan
Pernahkah terbesit olehmu
Tuhan bicara melalui peristiwa
Usah kau sesali yang tlah terjadi
Tidakkah kau sadari semua akibat ulah manusia
Bila kehidupan musnah
Ke mana kaki kan berpijak
Langit mendung ,angin membeku
Bintang jatuh di pelupuk mata
Redupkan kembali bumi ini
Atau dunia mati
HongKong,6 February 2006
No comments:
Post a Comment