Masih kubaca tatapan matamu
Sayu,teduh penuh keluh
Dalam kebekuan hati kau menjelma
Dengan rupa tanpa suara
Kau mencoba sembunyi di balik celah
Tak cukup kata untuk menamainya
Oh..apa yang berdesir
Yang mengguncangkan jiwa dalam remang
Saat kedua tangan saling menjamah
Hingga wajah berbinar
Meski hanya jiwaku kau cumbui
Namun sejuta hasrat tersirat
Meski kau cinta yang kuhirup kesekian kali
Namun dalam dirimu kutemukan
Tetesan embun pagi
Yang mustahil aku dapatkan
Pada hirupan cinta lain
Keheningan malam mencekam
Di balik matamu yang terpejam
Saat keresahan dan rindu dendam
Mendekam perasaan
Kau tiupkan nafas kemesraan
Perlahan kau eja tubuh kita
Denyut demi denyut
Mengusung kenangan selaksa makna
Entah sedih entah gembira
Menyisakan desah berbalut resah
Jika larut menyeretmu beranjak
Dan fajar menjemputmu
Pejamkan kedua matamu
Sembari kubisikkan di telinga kirimu
“Selamat tidur..kekasih gelapku!”
Hongkong, 9 Maret 2006
Friday, October 19, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment