Ketua Halaqoh Karina( BMI asal Malang ) mengungkapkan, bahwa mulai tahun ini Halaqoh juga akan focus ke pengelolaan wirausaha dan reintregasi, diantaranya adalah usaha simpan pinjam bagi anggota Halaqoh sendiri.” Usaha simpan pinjam kami lakukan untuk menghindari utang liar bagi anggota.Karena hal itu hanya akan menjerumuskan saja,” terang Karina yang menjabat sebagai Ketua selama satu tahun.
Dalam usaha tersebut, Halaqoh bekerjasama dengan Baitul Maal wa Tanwil (BMT) Yogyakarta.Menariknya, hasil tabungan anggota tidak boleh diambil selama BMI tersebut masih di Hong Kong.Tabungan hanya boleh diambil ketika sudah pulang di Indonesia, di masing-masing cabang Halaqoh di Indonesia.
“Pusat Halaqoh Indonesia ada di Ngawi, dan mempunyai beberapa cabang di daerah Jawa,” terangnya.
Karina menambahkan, usaha simpan pinjam hanya diperuntukkan untuk anggota saja.
Di samping itu, hanya anggota yang sudah mempunyai tabungan saja yang boleh meminjam uang.Hal itu diperuntukkan sebagai jaminan.
Di samping reintegrasi, Halaqoh juga membuka kursus gratis yang terbuka bagi Buruh Migran Indonesia di Hong Kong. Yang diantaranya kursus menyulam,kristik,menjahit,bahasa inggris.” Kursus terbuka untuk umum,ini kami adakan agar BMI lebih bisa mengunakan waktu untuk hal yang bermanfaat,” terang perempuan
yang bekerja di Yau Ma Tei ini.
No comments:
Post a Comment