Friday, October 19, 2007

Peringati hari buruh, ribuan BMI turun jalan

Ribuan Buruh Migran Indonesia( BMI) turun ke jalan dalam aksi peringatan hari buruh Internasional, Selasa ( 1/5 ) lalu. Berbagai organisasi dan serikat BMI terlibat dalam aksi dan bergabung dengan organisasi dan serikat buruh local di Hong Kong.

Aksi dimulai dari lapangan Victoria Parks dan dilanjutkan dengan rally menuju gedung Central Government Office ( CGO ) di Central.
Sekitar 3000 orang terlibat dalam aksi ini yang merupakan perwakilan dari sejumlah organisasi di Hong Kong, antara lain Coalition for Migrants rights ( CMR ), Hong Kong Confederation of Trade Union ( HKCTU ), Asian Migrants Coordinating Body ( AMCB ), League of Social Democrats, Koalisi Organisasi Tenaga Kerja Indonesia di Hong Kong ( KOTKIHO ), Indonesian Migrants Workers union ( IMWU ) dan Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia di Hong Kong ( ATKI-HK ).
Sebelum rally dimulai, dua panggung didirikan di lapangan Victoria Park untuk mengumpulkan massa. Satu panggung milik CMR dan KOTKIHO dan satu panggung lainnya digelar oleh HKCTU.

Dua duta BM, yakni Franky Sahilatua dan Nini Karlina, tampil di panggung CMR bersama dengan Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ( BNP2TKI ) Jumhur Hidayat.

Dalam pidatonya, Jumhur mengatakan dukungannya terhadap perjuangan BMI di Hong Kong untuk mendesak kenaikan upah sebesar HK$ 3860 per bulan dan pemangkasan biaya agen yang saat ini rata-rata mencapai HK$ 21.000. Ia juga meneriakkan slogan bersama massa : “Buruh berkuasa, rakyat sejahtera”.

Sementara Ketua CMR, Eny Yuniarti yang menjabat sebagai Ketua KOTKIHO mengatakan bahwa selain soal kenaikan upah, pihaknya juga mendesak agar pemerintah Hong Kong meninjau ulang kebijakan New Condotion of Stay ( NCS ) dan Two Week rule ( Aturan Dua Minggu ) yang dinilai diskriminatif terhadap buruh migrant.
Sementara organisasi dan serikat buruh local mendesak agar pemerintah Hong Kong secara tegas menetapkan standart upah minimum dan pembatasan jam kerja.

No comments: