Ke mana arah mata angin
Saat fajar menyeret
Mengintai pagi
Berganti hari
Seorang laki-laki gagah berambut panjang
Melangkah renta
Bersama gitar tuanya
Melantunkan bait-bait lagu
Tiga tahun di negeri sakura
Berjuta warna pelangi terpancar
Di balik matanya yang sayu
Dia mencoba sembunyi
Berharap mampu menepikan diri
Seakan enggan dia tinggalkan
Saat-saat indah
Musim sakura tiba
Bersama tiupan angin
Mengembara
Menyapu kota tua
Hening kian larut
Waktu tlah menjemput
Dengan segenggam asa
Dia melangkah
Sembari berucap
“Negeri sakura, aku pergi!”
Hong Kong, 25 Jully 2006
This poem is belong to someone
Friday, October 19, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment