Sunday, December 9, 2007

BMI dipecat, Terancam penjara

Majikan memecat pembantu secara sepihak tanpa pemberitahuan dan tanpa sepengetahuan si BMI, hingga BMI terseut akhirnya dinyatakan overstay ( OS) oleh pihak Imigrasi. Setidaknya, itulah yang dialami oleh Fitri Hariati ( 29 ), Buruh Migran Indonesia asal Blitar.

Saat ditemui SUARA, di shelter Koalaisi Organisasi Tenaga Kerja Indonesia di Hong Kong ( KOTKIHO ), Minggu ( 2/12 ) lalu, Fitri mengaku bahwa ia sama sekali tidak tahu kalau ternyata majikannya telah mengirimkan surat ke migrasi awal Agustus lalu, tentang pemecatannya sebagai pembantu rumah tangga.

“Majikan saya memang mau menterminit saya tanggal 9 September, dengan alasan ingin mencari pembantu lain yang bisa bahasa inggris. Dia sendiri yang menyuruh saya untuk keluar bekerja tanggal 9 September, tapi saya sama sekali belum pernah menandatangani surat pemecatan tersebut,” jelas Ibu dari satu anak ini.

Dikisahkan, Fitri yang menerima gaji underpay selama 3,5 tahun di majikannya tersebut, memang akan diterminit tanggal 9 September, karena majikannya ingin mencari pembantu lain yang bisa berbahsa inggris. Fitri pun menyanggupi permintaan sang majikan.

Oleh sang majikan, Fitri ditawari untuk pindah Agen saja, dari Agen Asia World ke Your Maid Agency yang beroperasi di kawasan Mong Kok. Ia nurut pada sang majikan.

Akhirnya tanggal tanggal 9 September ia benar-benar keluar dari rumah sang majikan dan langsung ke Agen barunya ( Your Maid Agency ). Di situ ia langsung mendapt majikan, tapi semua dokumen majikannya lah yang memegang.

“Paspor majikan saya pegang. Bahkan KTP pun selama 3,5 tahun saya nggak pernah pegang. Majikan hanya memberi kalau saya akan libur saja. Setelah pulang libur, KTP saya diminta lagi oleh majikan saya,” terang BMI yang mengaku diberangkatkan oleh PT. Citra Nusa Karya Semesta, Blitar ini.

Fitri sebenarnya berencahna hendak cuti duluk ke tanah air, karena majikan barunya menginginkan ia datang bulan November. Ia sudah bersepakat dengan sang Agen. Oleh Agen, Fitri disuruh memberi jaminan sebesar KH$3000, karena kuatir Fitri tidak kembali ke Hong Kong. Uang HK$3000 pun melayang ke tangan Agen.

Setelah Agen mengambil semua dokumen Fitri dari tangan sang majikan, keesokan harinya, Fitri datang ke Imigrasi bersama Agen untuk mengurus kontrak kerja barunya.

Namun alangkah kagetnya ia, karena ia dinyatakan overstay lebih dari satu bulan oleh Imigrasi.

“Saya kaget sekali, karena nggak tahu kalau majikan saya telah mengirimkan surat pemberitahuan ke Imigrasi kalau telah menterminit saya. Saya bilang nggak tahu pada Imigrasi, dan mereka ( Imigrasi ) bilang kalau kasus saya bukan kasus main-main dan saya bisa dipenjara,” jelasnya.

Akhirnya, Fitri kembali ke Agen dan majikannya juga berada di situ.

“Sesampai di Agen, Agen dan majikan saya menyuruh saya berbohong pada Imigrasi. Saya disuruh bohong bahwa selama ini saya sakit, majikan saya jarang pulang ke rumah karena bekerja di China, dan anak-anak dirawat oleh Bobo. Tapi saya bilang nggak mau. Saya bilang, kalau saya dipenjara, maka Agen dan majikan saya juga harus dipenjara, saya ngak takut,” tegasnya.

Fitri pun menanyakan ke Agen soal uang jaminan tersebut. namun Agen mangatakan, uang jaminan tersebut tidka bisa kembali, karena uang tersebut sebagai penganti uang tiket pulang ke Indonesia.

Belum ada kepastian lebih lanjut, karena masih menunggu sidang selanjutnya. Namun perempuan ini mengaku tidak takut meski dipenjara, asal Agen dan sang majikan juga dijebloskan ke penjara. Menurut rencana, dengan bantuan KOTKIHO, Fitri juga akan mengirimkan surat pernyataan ke KJRI Hong Kong, agar pihak KJRI bisa membantu menyelesaikan kasusnya, sehubungan uang jaminan yang telah diberikan ke Agen.

Aliyah Purwati

BMI tertangkap kerja di Toko

Ely (23 ), bukan nama sebenarnya, Buruh Migran Indonesia asal Cilacap, terpaksa menjadi tahanan luar Imigasi Hong Kong, setelah tertangkap pihak Imigrasi saat membantu sang majikan bekerja di toko baju, di kawasan Sheng Shui, 20 November lalu.

Ia mengisahkan bahwa pagi itu sekitar pukul 10.30, sang majikan menelponnya agar segera datang ke toko baju, yang letaknya tidak jauh dari rumah tempat di mana ia bekerja. Ia pun langsung turun ke toko memenuhi perintah majikan. Setelah sampai di toko baju milik majikan, selang beberapa menit kemudian, tiba-tiba seorang laki-laki datang dan menanyakan harga sebuah baju.

“Laki-laki itu nanya harga baju, ya saya bilang ndak tahu, dan saya suruh nanya ke pelayan lain yang sudah bekerja lama di toko. Saya bilang ke laki-laki itu, kalau saya baru sebulan bekerja di toko itu, karna saya nggak tahu kalau ia ternyata petugas Imigrasi yang menyamar,” jelasnya saat dijumpai SUARA di kawasan Causeway Bay, Minggu (2/12) petang lalu.

Masih menurut Ely, selang lima menit kemudian setelah laki-laki itu menanyakan harga baju, tiba-tibalaki-laki itu datang lagi dan langsung menanyakan KTP dan paspor.

“Saya kaget. Terus saya tunjukkan KTP saya. Saya bilang kalau paspor saya, majikan saya yang pegang,” ungkap gadis yang diberangkatkan oleh PT. Antar Bangsa Citra Darma, Jakarta ini.

Laki-laki yang tak lain adalah petugas Imigrasi tersebut, hari itu juga langsung menangkap Ely dan majikan ke Imigrasi, dan malam harinya, Ely langsung dipenjara selama dua malam di Penjara Wan Chai.

Setelah keluar dari penjara, keesokan harinya ia langsung sidang di Pengadilan Kowloon Bay bersama majikan. Atas bantuan seorang pengacara, akhirnya ia memilih menjadi tahanaan luar, dengan syarat memberikan alamat yang jelas di mana ia tinggal.

Ely sendiri bekerja di rumah majikannya baru sebulan, dan menjaga dua orang anak, masing-masing berumur 8 dan 13 tahun. Namun waktunya lebih banyak ia habiskan membantu majikan bekerja di toko.

“Lha wong saya ngak tahu kok, kalau kerja di toko itu nggak boleh. Jadi ya nurut saja,” kata ragil dari 7 bersaudara ini..

Ely menerima gaji standar sebesar HK$3480, dengan potongan Agen sebesar HK$21.000, dengan mekanisme pembayaran potong gaji selama tujuh bulan.

Hingga saat ini belum ada keputusan tentang hukuman yang akan diterima oleh Ely dan majikannya. Menurut rencana akan diadakan sidang tanggal 6 Desember ini.

Aliyah Purwati

Hong Kong is Our Home

The Chinese Rhenish Church, Christian Action dan St. John’s HIV Education Centre menggelar Pameran informasi bertema “ Hong Kong is Our Home “ di lapangan rumput, Victoria Park, Minggu ( 2/12 ) lalu.

Menurut Devi Novianti dari Christian Action, acara tersebut bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembantu rungga asing di Hong Kong, agar lebih tahu ke mana mereka akan mengadu jika mempunyai permasalahan. Ini penting menurutnya, karena tidka semua pembantu rumah tangga asing khususnya dari Indonesia tahu tentang kondisi sosial serta kebudayaan Hong Kong dan pengetahuan tentang hukum ketenagakerjaan di Hong Kong .

“Kita berharap agar buruh migrant itu tahu ke mana mesti mengadu jika mempunyai masalah. Misalnya masalah ketenagakerjaan serta masalah kesehatan. Agar mereka ngerti kalau di sini ada Christian Action, Labour, KJRI dan tempat lain untuk mengadukan permasalahannya, ” ujarnya.

Turut berpartisipasi dalam acara tersebut, anatara lain dari pihak Labour Department, KJRI, Hong Kong Red Cross, serta dari Helpers for Domestic Helpers Bethune House Migrant Women’s Refuge.

Acara juga dimeriahkan dengan berbagai macam pentas seni dan budaya. Antara lain dari Sanggar Budaya KJRI, Wanodya Indonesia Club, NBF, Borneo Dancer, Alexa Dancer dan lain-lain.

Menurut rencana, acara sejenis akan diadakan setiap tahun.

Silarurrahmi Ar-Rohma dan Akhwad Gaul


Hukum dhorurot (darurat- red) berlaku dalam Islam, apabila benar-benar dalam keadaan terpaksa. Misalnya jika dipaksa majikan memasak atau bahkan memakan babi. Namun kalau bisa, usahakan sebisa mungkin menolak dengan cara halus atau dengan membuat alasan kepada majikan, sehingga tidak sampai memakan daging babi.

Demikian disampaikan oleh Ust. Mohammad Musa dari Jakarta, dalam acara Silatturahmi yang diselenggarakan oleh Ar-Rohma dan Akhwad Gaul, di Tenda Putih atas, Victoria Park, Minggu ( 2 /12 ) lalu

Musa mencontohkan seorang BMI yang dipaksa memakan babi oleh nenek yang dia rawat. Namun si BMI tersebut membuat alasan, kalau makan babi perutnya sakit, dan tentunya tidak akan ada orang yang akan merawat nenek tersebut kalau pembantu sakit. Akhirnya BMI tersebut selamat dari paksaan sang nenek untuk makan daging babi.

Menurut wakil Ketua Akhwad Gaul, Nunung ( BMI asal Banjarnegara ), acara tersebut memang sengaja diadakan secara lesehan sederhana di area Victoria.

“ Kami belum mempunyai dana yang cukup untuk pengajian di Majid. Insya Allah waktu-waktu mendatang kami adakan lebih besar di Masjid. Yang penting Silatturahmi kami terjalin dulu,” ujarnya kepada SUARA di sela-sela acara.

Ar- Rohma dan Akhwad Gaul merupakan anggota dari Gabungan Migran Muslim Indonesia ( GAMMI ), dan memusatkan kegiatan setiap Minggu di Victoria Park.

Aliyah Purwati

Jaga 40 ekor kucing dan 12 ekor anjing, BMI pilih lari

Asmawati ( 33 ) Buruh Migran Indonesia asal Kediri, pilih kabur dari rumah majikannya karena dipaksa mengurus 40 ekor kucing dan 12 ekor anjing besar yang membuatnya nyaris tidak bisa tidur sepanjang hari.

Dikisahkan, Asmawati bekerja sebagai pembantu rumah tangga pada seornag majikan di daerah Shatin dengan tugas utama membersihkan rumah dan mengurus hewan piaraan. Namun dia tidak mengira sama sekali kalau hewan yang harus dia urus sebanyak itu.

Membersihkan rumah plus mengurus hewan sebanyak itu tentu saja membuat pekerjaan Asmawati nyaris tak pernah ada habisnya. Setiap hari dia baru bisa memejamkan mata setelah jam empat pagi dan bangun dua jam kemidian. Pernah ia mencoba bicara ke majikan soal jam istirahat tersebut namun majikannya malah marah-marah.

“Saya pernah komplain sekali pada majikan, malah say ditampar,” ungkapnya saat ditemui SUARA di shelter Koalisi Organisasi Tenaga Kerja Indonesia di Hong Kong ( KOTKIHO ), Minggu ( 18/11 ) lalu.

Dia juga mengisahkan, selama bekerja di sana tidak diperbolehkan meminum air yang sudah masak. Sang majikan menyuruhnya minum air langsung dari keran.

“Saya nggak boleh minum air mateng. Saya disuruh minum air mentah dari westafel. Saya disuruh rebus air minum hanya untuk majikan san anak-anaknya. Majikan saya juga menyumbal mulut saya dengan bulu anjing jika hewan piaraannya ada yang sakit,” jelas perempuan yang mengaku diberangkatkan oleh PT. Aat Pratama Karya, Rawamangun, Jakarta Timur ini.

Meski mendapat gaji standart minimum sebesar HK$ 3480, kesabaran Asmawati habis juga saat ia jatuh sakit, tapi majikna memaksanya bekerja. Dia akhirnya memutuskan kabur pada tanggal 21 Oktober lalu dan melapor ke Konsulat Jendral republic Indonesia ( KJRI ).

Setelah mendapat perawatan secukupnya di KJRI, Asmawati kemudian tinggal di Agennya, Hok Tsui Agency. Tiga hari tinggal di Agen, Asma memilih keluar dan tinggal di shelter KOTKIHO.

Kasus serupa juga dialami oleh Rinawati ( 27 ), BMI asal Malang. Rinawati nekad kabur meski baru sebulan bekerja di majikan yang juga di daerah Shatin, Minggu ( 4/11 ) lalu. Alasannya, dia tidak tahan harus tidur di dapur bersama anjing-anjing majikannya.

Ada kandangnya, tapi anjing-anjingnya tidur di mana-mana dekat dapur dan dekat saya. Kalau ada yang buang kotoran, saya juga yang bersihin dulu. Lama-lama saya nggak tahan selain khawatir dengan kesehatan saya sendiri,” katanya.

Rina mengaku bahwa ia juga dibilang akan menerima gaji HK$2000 per bulan setelah menjalani masa potongan selama tujuh bulan sesuai penjelasan yang diperolehnya dari Agen.

Sekadar diketahui, kasus seperti ynag dialami Asmawati dan juga Rinawati sebenarnya merupakan praktik kecurangan Agen dan majikan sudah berlangsung lama.

Namun, kasus-kasus semacam ini hingga kini sulit diselesaikan karena tidak adanya tindakan tegas pemerintah.

Aliyah Purwati

IWHDI rayakan hari saraswati


Ikatan Wanita Hindu Dharma Indonesia ( IWHDI ) mengadakan peringatan hari turunnya ilmu pengetahuan, atau yang lebih dikenal dengan nama hari Saraswati, di area Tenda Putih atas, Victoria Park, pada Minggu ( 18/10 ). Namun sebelumnya, juga diadakan acara persembahyangan di Pura Happy Valley, Hindu Temple.

Peringatan hari Saraswati tersebut, menurut Ketua IWHDI, Sri Utami ( BMI asal Blitar ), bertujuan untuk menguatkan jiwa dalam penyucian diri, untuk dapat menerima kemulyaan sinar payogyanan Sang Yang paramesti Guru ( Sang Yang Widi atau sang pencipta ).

Acara yang diadakan setiap enam bulan tersebut juga diisi dengan pembacaan Sloka ( Pembacaan kitab suci Weda ), koor serta kidungan atau puji-pujian.

IWHDI sendiri mempunyai dua basis, yakni di Happy Valley dan Victori. Jumlah seluruh anggota IWHDI saat ini mencapai 240 orang.

BMI pria juga berorganisasi di Hong Kong


Sebagai satu-satunya komunitas pria di Hong Kong, Rantai Pria Indonesia di Hong Kong ( RapindHong ) berharap agar Pemerintah Indonesia bisa lebih mempromosikan Tenaga Kerja laki-laki untuk bekerja di Hong Kong. Demikian disampaikan oleh Ketua RapindHong, Ari ( BMI asal Malang ), saat ditemui di kawasan Causeway bay, Minggu ( 11/10 ) lalu.

“Sebenernya banyak kok orang Hong Kong yang membutuhkan tenaga kerja laki-laki. Bahkan ada juga anggota kami yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Masak, belanja,membersihkan rumah sampai jemput sekolah,” jelasnya.

Ari menambahkan, RapindHong memang belum mempunyai program kerja yang pasti karna masih terbatasnya anggota. “Kami masih focus untuk ngumpulin temen laki-laki yang mungkin akan bergabung dengan kami, karna anggota kami masih sedikit. Setelah anggota dah cukup, baru kami akan konsen ke program kerja,” terang laki-laki yang mengaku bekerja mengurus taman di Tsuen Wan ini.

Saat ditanya awal mula terbentuknya RapindHong, Ari mengaku karna untuk menghindari prasangka negative BMI di Hong Kong, yang nota benenya adalah perempuan. “ Saya mendengar sendiri, banyak yang bilang kalau kami berkeliaran di Victori adalah untuk mencari mangsa. Makanya kami ingin buktikan, bahwa prasangka kaya gitu salah,” ungkap Bapak dari dua anak ini.

Masih menurut Ari, setelah anggota yang bergabung sudah cukup banyak, RapindHong sendiri akan lebih mengutamakan untuk mengembangkan kebudayaan Jawa. Dan saat ini, RapindHong hanya sebatas membantu kegiatan-kegiatan organisasi di Hong Kong, jika dibutuhkan.

Anggota RapindHong saat ini sebanyak 17 orang, dan semuanya adalah laki-laki. Namun tidak menutup kemungkinan, bahwa komunitas ini nantinya juga akan menerima anggota perempuan. RapindHong terbentuk tanggal 5 Agustus 2007 lalu.

Aliyah Purwati

Saturday, November 10, 2007

Pemerintah mesti libatkan BMI soal biaya Agen


Pemerintah seharusnya melibatkan BMI dalam menentukan besarnya biaya Agen. Hal tersebut dikatakan oleh coordinator Pilar yang juga ketua ATKI, Eni Lestari, dalam acara gebyar Idul Fitri yang di gelar oleh Persatuan BMI tolak overcharging ( Pilar ) bersama GAMMI dan ATKI, di lapangan rumput Victoria Park, Minggu ( 28/10 ).

Dalam orasinya, lebih lanjut Eni mengatakan bahwa potongan gaji 7 bulan sebesar HK$21.000 merupakan bentuk pemerasan bagi BMI di Hong Kong.
Eni juga sangat menyayangkan sikap Pemerintah yang selama ini sama sekali tidak pernah melibatkan BMI dalam menentukan besarnya biaya Agen.
“Dalam pertemuan kemarin, Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Erman Suparno mengatakan akan menurunkan biaya Agen menjadi HK$15.000, namun pemerintah tidka pernah memberi tahu, biaya sebesar itu dipakai untuk apa saja. Karena biaya itulah yang dimaui oleh Agen,” seru Eni.

Ia juga mengatakan selama ini pemerintah sama sekali tidak pernah memikirkan nasib Buruh Migran Indonesia yang tidak menerima gaji dengan adanya potongan gaji selama 7 bulan tersebut.
“Pemerintah tidak pernah bertanya kepada kita sebagai BMI, apakah biaya sebesar itu memberatkan atau tidak. Dan Pemerintah tidak pernah berfikir, bahwa biaya sebesar itu, kita lah yang harus menanggungnya,” lanjut Eni yang telah menjabat sebagai Ketua ATKI selama 7 tahun ini.

Potongan gaji sebesar HK$21.000 hampir dialami oleh semua BMI yang ada Hong Kong, yang mekanisme pembayarannya dengan cara pemotongan hampir seluruh jumlah gaji selama 7 bulan. Namun, hingga saat ini pun belum ada kepastian tentang rincian biaya tersebut. Bahkan, saat KRJI menggelar dialog bersama Pilar tanggal 2 September lalu, KonJen malah bertanya kepada BMI soal breakdown ( rincian ) biaya Agen tersebut.

Ironisnya lagi, tidak sedikit BMI yang mengalami terminate setelah masa potong gaji 7 bulan selesai, dan akhirnya mulai dengan majikan baru lagi, mengalami potong gaji lagi dan begitu seterusnya.
Pilar sendiri mendesak pemerintah, agar menurunkan biaya Agen tersebut menjadi hanya satu bulan gaji.

Sementara itu, dalam acara Gebyar Idul Fitri itu sendiri juga diadakan berbagai macam lomba. Yang antara lain lomba merias tenda sebagai upaya konsolidasi antar organisasi serta lomba menggubah lagu perjuangan BMI. Acara juga diisi dengan permainan serta pentas seni dan budaya.

Aliyah Purwati


Andrey kaget lihat BMI Hong Kong


Aktor dan penyanyi berhidung mancung, Andey Stinky mengaku sempat kaget melihat kondisi buruh migrant Indonesia ( BMI ) yang ada di Hong Kong. Kekagetannya tersebut disampaikan langsung oleh Andrey saat ditemui SUARA, usai pementasan drama bersama Forum Komunikasi Mukminat Peduli Umat ( FKMPU ), dalam acara halal bi halal sekaligus Milad FKMPU ke-8, yang berlangsung di Islamic Memorial Kasim Tuet Collage, Chai Wan, Minggu ( 4/11 ) lalu.

Andrey sendiri tahu gambaran tentang kondisi BMI di Hong Kong setelah mementaskan drama, yang mengisahkan lika-liku BMI Hong Kong, baik saat bekerja bersama majikan maupun dari sisi kehidupan BMI sehari-hari.
“Sebelumnya, yang saya tahu BMI di sini baik-baik saja. Makanya saya kaget kok ada yang disiksa majikan kaya gitu, terus sampai ada yang lesbian dan pulang ke rumah tanpa hasil,” ungkap actor yang melejit lewat film Kiamat Sudah dekat ini.

Andrey sendiri ikut dalam pementasan drama secara dadakan.
“Saya kaget lagi, pas saya dateng tahu-tahu disuruh ikut maen dan disodori naskah jalannya cerita drama. Makanya saya juga nggak persiapan, apalagi tadi saya berperan sebagai ustad. Baju Ustadnya aja tadi saya pinjem dari Ustad Subki,” ujarnya sambil tertawa.

Dalam drama yang dipentaskan oleh anggota FKMPU tersebut, Andrey memang berperan menjadi seorang Ustad. Drama yang berdurasi satu jam tersebut, mengisahkan tentang seorang BMI yang disiksa majikan beserta sisi-sisi kehidupan BMI yang lain termasuk BMI yang menjalin hubungan dengan sesama jenis serta BMI yang tetap patuh pada agama. Hingga akhirnya, BMI yang lesbian sadar dan kembali ke jalan yang benar, dengan mendatangi seorang Ustad, yang diperankan Andrey tersebut.


Aliyah Purwati

Hadad Alwi hipnotis ribuan BMI di Victori


Peringatan ulang tahun ke-7 Indonesian Migrant Workers Union ( IMWU ) yang berlnagsung di Victoria Park, Minggu ( 21/10 ) lalu, benar-benar berubah menjadi lautan tangis saat pedendang dna pendakwah kondang Hadad Alwi memimpin do’a di atas panggung.
Ribuan buruh migran Indonesia (BMI) yang sejak pagi hari sudha memadati sekekliling panggung di lapangan rumput tertunduk tak kuasa menahan tangis mereka.

Kharisma yang kuat dari Hadad Alwi ini bisa jadi lantaran materi ceramahnya yang lebih menyejukkan dna membesarkan hati daripada menakut-nakuti dengan ancaman dosa dan neraka. Misalnya dengan mengajak seluruh jama’ah untuk saling menghargai satu sama lain. “ Bagi yang sudah memakai jilbab, jangan lantas merasa lebih tinggi dari yang belum memakai,” ujarnya memberi contoh.

Acara bertajuk Sholawat dan Muhasabah itu, IMWU bekerja sama dengan Koalisi Tenaga Kerja Indonesia di Hong Kong( KOTKIHO ) yang merupakan gabungan dari tujuh organisasi BMI di Hong Kong.

Sebelum Hadad Alwi, acara diisi dengan kegiatan dan hiburan antara lainlomba merias model dari murid-murid kursus kecantikan Eagle Swan.
Aliyah Purwati

Nanda kembali pimpin Sanggar Budaya KJRI


Nanda Tri Yunihastuty ( 46 ) Buruh Migran Indonesia asal Malang, terpilih sebagai Ketua baru Sanggar Budaya KJRI periode 2007-2008, dalam sebuah pemilihan yang berlangsung di Gedung KJRI lantai 4, pada Minggu ( 7/10 ).

Dalam pemilihan tersebut, Nanda meraih 30 suara, mengungguli Ninik yang memperoleh 5 suara, Minuk mengumpulkan 4 suara, serta Tutik mendapatkan 1 suara.
Yang menarik dalam pemilihan tersebut, bahwa anggota Sanggar Budaya yang akan dicalonkan sebagai Ketua tidak boleh tomboy.

“Ini sudah merupakan kesepakatan anggota Sanggar sendiri sebelum pemilihan. Karena
kalau misalnya Sanggar dapat undangan atau mengadakan acara semacam Kartini Day harus pake kebaya,” terang Nanda saat ditemui SUARA usai acara.

Nanda menambahkan, di bawah kepemimpinannya nanti akan lebih serius dalam membangun konsolidasi internal serta mempromosikan budaya Indonesia kepada khalayak di Hong Kong.
“Yang saya utamakan adalah bagaimana meningkatkan rasa kekeluargaan serta kerukunan sesama anggota Sanggar sendiri,” ujar perempuan yang bekerja di Shatin ini.

Acara pemilihan dihadiri sebanyak 38 anggota Sanggar Budaya. Hadir juga saat itu, Konsul Penerangan KJRI-HK, Nugroho Aribhimo serta Konsul Muda Penerangan Sosial Budaya KJRI-HK, Heni Hamidah.

Acara diakhiri dengan laporan pertanggungjawaban pengurus Sanggar Budaya periode 2006-2007.

Aliyah Purwati

MDz.Ilham PDV buka cabang di Surabaya


Setelah tahun 2006 membuka cabang di Jepara, Jawa Tengah, kini Majelis Dzikir ( MDz ) Ilham PDV melebarkan sayapnya di Surabaya. Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Ketua umum Persatuan Dakwah Victori(PDV), Hj.Imas Masruroh, di sela-sela acara Halal bi Halal dan selayang pandang Majelis Ilham Indonesia ( MII ), yang berlangsung di Islamic Kasim Tuet Memorial Collage, Chai Wan, Minggu ( 28/10 ).

Peresmiannya sendiri, menurut Imas akan dilangsungkan tanggal 4 November di Surabaya, yang juga akan dihadiri oleh beberapa perwakilan dari MDz Ilham Hong Kong.

Sementara itu, Ketua Majelis Dzikir Ilham cabang Surabaya, Al Ustad Syamsul Arifin S. Hum, S. Pi yang berkesempatan hadir dalam halal bi halal tersebut mengatakan, bahwa MDZ. Ilham cabang Surabaya akan focus pada program pendidikan bagi anak-anak yatim.
“ kami akan konsen ke pendidikan anak-anak yatim dulu, selanjutnya kami juga akan mengadakan program pemberian ketrampilan bagi Eks. BMI, sehingga mereka tidka perlu lagi kembali bekerja di Hong Kong,” jelasnya.

Acara Halal bi Halal dan selayang pandang, juga diisi tauziah oleh Al Ustad Drs. KH Rdn. Panji Ahmad Mujahid Ansori M. Si, dengan kolaborasi bersama penyanyi dan presenter Jundhy Saputra.

Aliyah Purwati

Sunday, October 21, 2007

Hiking bersama Sekar Bumi











Minggu(19/10), organisasi Seni Karya Buruh Migran ( Sekar Bumi ) mengadakan acara untuk refreshing dengan mendaki gunung bersama yang diikuti kurang lebih 30 orang anggota Sekar Bumi sendiri. Nah, berangkat dari Island Resort sekitar pukul 10.30, anggota Sekar Bumi nampak asyik dalam menikmati pemandangan yang ada. Setelah menempuh perjalanan kira-kira 40 menit sampailah ke tempat tujuan. Kemudian acara dilanjutkan dengan Apresiasi seni berupa pembacaan puisi, cerpen serta tarian. Di samping untuk refreshing, acara juga bertujuan untuk konsolidasi. Asyik lho....mau nyoba?!

Halal bihalal a la BMI Hong Kong




Ribuan Buruh Migran Indonesia ( BMI ) Hong Kong bersilaturrahmi dengan kawan dan saudara sepanjang Sabtu(13/10) hingga Minggu(14/10). Sejumlah organisasi BMI juga mengadakan halal bi halal, dari Chai Wan, Causeway Bay hingga Tai Po.

Di Victoria Park, ribuan BMI bahkan nyaris tak menyisakan ruang di lapangan rumput.. Beberapa dari mereka bahkan sudah datang sejak jam 5 pagi.

Sejumlah organisasi BMI, seperti Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia ( ATKI ), Indonesian Migrant Workers Union ( IMWU ), Gabungan Migran Muslim Indonesia ( GAMMI ) dan Sekar Bumi juga menggunakan acara silahturrahmi tersebut sebagai ajang konsolidasi.

ATKI, misalnya, menggelar acara silaturrahmi sekaligus merayakan ulang tahun mereka yang ke-7. Mereka memeriahkannya dengan acara pemilihan Miss ATKI. Berbeda dengan ajang pemilihan Miss yang selalu diwarnai dengan glamour, pemilihan Miss ATKI ini lebih menitikberatkan pada kemampuan peserta dalam menjawab pertanyaan seputar pengetahuan berorganisasi serta tentang hukum perburuhan di Hong Kong. Pemandangan menarikterlihat saat juara I Miss ATKI diraih oleh peserta yang menggunakan potongan Koran SUARA sebagai gaunnya.

Semenatara itu, komunitas Seni Karya Buruh Migran ( Sekar Bumi ) merayakan Idul Fitri dengan menggelar ajang apresiasi seni. Acara diisi dengan pembacaan puisi, cerpen, lagu-lagu buruh mkigran serta tari oleh anggota Sekar Bumi sendiri.

Sedangkan komunitas BMI di Tai Po, memusatkan acara halal bi halal di Toko Abadi dengan menyuguhkan pentas drama spontan. Drama yang berjudul” Pulan Kampung “ tersebut dibawakan oleh anggota komunitas.

Sedangkan di Chai Wan, acara halal bi halaljuga digelar oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia ( KJRI ). Acara diisi dengan hiburan, makan siang bersama serta tauziah oleh Ustadzah Witra Murad.

Sementara IMWU dan Koalisi Organisasi Tenag Kerja Indonesia di Hong Kong ( KOTKIHO ) berencana menggelar halal bi halal lebih besar pad Minggu (21/10) dengan mengundang Ustadz Hadad Alwi.

Aliyah Purwati

Pilar dan Gammi bagikan seribu nasi bungkus

Persatuan Buruh Migran Indonesia tolak overcharging ( Pilar ) bersama Gabungan Migran Muslim Indonesia ( GAMMI ) dan Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia ( ATKI ), menggelar acara Renungan Akbar Ramadhan, dengan membagikan lebih dari seribu nasi bungkus kepada BMI di lapangan rumput Victoria Park, pada Minggu ( 30/9 ) lalu.

Menurut Umi Sudarto, Ketua Wanodya ( salah satu anggota Pilar ), acara tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama Buruh Migran Indonesia di Hong Kong.
Di samping itu, acara juga diisi dengan pensosialisasian isu-isu perburuhan di Hong Kong, dengan membuka pangung di lapangan rumput Victoria Park.
“ Kami akan terus mengangkat isu tentang biaya penempatan Agen, tentang pelayanan konsulat serta tentang terminal tiga agar segera ditutup,” ujar BMI asal Purwokerto ini saat ditemui SUARA usai acara.

Pilar menilai bahwa potongan tujuh bulan merupakan bentuk pemerasan bagi BMI. Mereka terus mendesak pemerintah agar menurunkan biaya penempatan Agen hanya satu bulan gaji. Terkait dengan terminal tiga, Pilar juga meminta kepada pemerintah Indonesia agar terminal tiga ditutup. Seperti diketahui, selama ini terminal tiga telah menjadi momok bagi BMI yang pulang mudik, karena BMI hanya dijadikan ajang pemerasan bagi oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

Acara juga diisi tauziah oleh Ustad Hasan Bisri dari KJRI, serta istighosah bersama.

Aliyah Purwati

Saturday, October 20, 2007

Biografiku




Nama asli gue sebenere Aliyah Purwati atau biasa dipanggil LYA.Nama Alryza sebenernya special..,he he he….Gue lahir di Rembang ( kota Kartini) 24 tahun silam,ya..udah lama lah gue ikut ngramein dunia ini hi hi hi…gue anak ke dua dari 3 bersaudara.Kakak perempuan satu dan seorang adhek cowok( 9 tahun),dan sampai sekarang masih berdomisili di Rembang juga.Masa-masa kecil gue sangatlah mengasyikan dan lucu banget.Maklum aja gue dulu nakal dan bandelnya minta ampun hi hi hi..sampek sekarang juga masih bandel kok ……..he he he….Ceritanya tuh kayak gini……Tahun 1888 gue duduk di bangku kelas 1 SD,tanpa TK dulu.soalnya dulu pas gue liat temen-temen pada sekolah ,gue mah main ikut aja.Padahal masih BEGO nya minta ampun.Tapi gue cuek aja…Nah..dari kecil tuh orang-orang di sekitar gue pada bilang kalo gue nakal,bandel,cerewet dsb( dan saya bingung ).sejak kecil gue udah senen bergaul ma anak2 cowok seumuran gue.Nggak tahu knpa.Kayaknya syik banget temenan ma cowok ketimbang cewek he he he….Nah….waktu kelas 1 ma kelas 2 SD gue GOBLOG nya minta ampun.udah GOBLOG nakal lagi,hidup lagi….hua ha ha…Karna gue suka mukulin anak orang he he he..aduh jadi malu nih…Kalo inget aja gue pengen ketawa sendiri.Nah..pernah ada satu kejadian waktu kelas 2 ,pulang sekolah gue in ma temen2.waktu itu kita main loncat-loncatan.Nah….temen2 gue semuanya pada bisa melompat.Cuma gue doang yang nggak bisa .Kontan aja gue marah.”knpa mereka bisa dan gue nggak”.pikir gue waktu itu.Tanpa pikir panjang lagi,gue langsung ndorong salah satu temen main gue,sampai dia jatuh dalam GOT dan kepalanya berdarah semua.Nah..dari situ orang2 sekampung gue pada rame banget.Ironisnya lagi…..nyokap temen gue yang gue dorong tadi,nuntut ma nyokap gue untuk ngebiayain pengobatannya itu.Nyokap gue juga nggak bisa berbuat apa-apa.Karna gue yang salah kok,and mau nggak mau kudu bayarin pengobatan temen gue tadi.Abis itu….nyokap gue mukulin gue abis-abisan.Tapi heranya ..esok harinya ya..ya kayak gitu lagi,nggak kapok-kapok gue tuh he he he….Kelas 1 ma kelas 2 pokoknya gue parah2nya…males ,nakal dan…..Nah..kelas 3 SD ,gue mengalami peningkatan drastis.Udah mulai tahu malu dan nilai-nilai gue di sekolah juga naik drastis.Kelas 3 itu pula gue gencar-gencarnya seneng banget nyanyi.Waktu kelas 1 sih udah seneng,tapi paling juga naynyi kamar mandi he he he..Tapi kelas 3 SD gue dah mulai berani nyanyni di depan temen2 sekolah gue,sambil nge gaya he he he….dulu aja kalo Bu guru bulang”siapa anak2 yang berani nnyanyi di depan?” gue pasti anak pertama yang mengacungkan jari he he he…dulu gue suka banget ma lagu anak2.Nah..lagu kenangan gue yang gue nyanyiin adalah “SEMUT-SEMUT KECIL” punyanya MELISSA. Pada tahu kan..hi hi hi..aduh gue jadi malu nih…Kelas 4 SD,gue mulai ikut ajang perlombaan.Waktu itu lomba baca puisi biasanya.Pertama kali gue menang tingkat kecamatan.Terus maju ke tingkat kabupaten.Dan gue menang se Kabupaten Rembang tahun 1992.Wah..seneng banget..terus bisa mewakili kabupaten untuk maju ke tingkat karisidenan.Nah ..di situ gue ada pengalaman lucu.ceritanya gini..Waktu gue menang se Kab-Rembang,ada seorang wartawan yang ingin mewancarai gue.Nah..gue apnik banget waktu itu.Maklum aja gue masih polos banget kan dulu nya he he he….Terus….Bu Guru yang membimbing gue bilang gini”kalo nanti wartawannya nanya kamu,cita-citanya pengen jadi apa,kamu jawab saja pengen jadi GURU.”begitu kata Bu Guru Gue waktu itu.terus gue nanya ma Bu Guru”Lho Buk..kenapa mesti pengen jadi guru?”gue bertanya layaknya orang BEGO he he he…”Lho..kalo nggak ada guru kan nggak bakalan ada Presiden,nggak bakal ada Polisi dan lain2..”jawb Bu Guru.terus gue mikir iya juga ya..hi hi hi….Ya udah waktu wartawan dateng wawancara dan nanya soal cita2,gue jawab pengen jadi GURU beneran….sampek wartawan nya ngaka,waktu gue jelasin alasannya…..selang beberapa hari ternyata dari hasil wawancara tadi gue masuk ajdi profil majalah JAYABAYA tahun 1992.Aduh..semua pada rame waktu gue masuk majalah ..he he he..maklum aja deh…..pengalaman pertama…Seneng banget deh pokoknya..udah gitu kalo abis lomba gitu,pasti ada hadiah dari sekolah..baju-baju bagus,sepatu..dan lainya..sampek temen2 gue di sekolah pada ngiri…tapi..waktu belajar tersita juga sih..karna kalo pas mau hari H gitu..pasti latihan sana sini…tapi gue enjoy aja,dan hal itu nggak ngganggu aktifitas gue di sekolah…Dalam tahun yang sama,gue mulai diajari untuk ngikut lomba-lomba nyanyi ma Bu Guru di sekolah.Waktu itu kelas 5 SD.pengalaman pertama ikut lomba nyanyi waktu DASA WARSA sekolah kakak gue di SLTP N 1 sumber Rembang.Ternyata lawan2 gue kebanyakan anak2 SLTP ,yang anak SD bisa diitung.lagu kenangan gue yaitu”MUTIARA YANG HILANG” lagu nostsalgia itu lho..nah ada pengalaman lucu juga nih..gini waktu gue naik ke atas pentas..gue kan grogi banget..maklum aja pengalaman pertama he he he..nah…waktu mau nyanyi…gue bingung ..pas masuk suara gue udah nyanyai satu baris..tapi gue heran..kok nggak bunyi2.Ternyata MIX n ya belom gue on in.aduh..malu gue..gue tenga sana tengok sini….wajah gue kayak udang rebus kali ye…untung Cuma bentar….Dari hasil lomba..gue bener2 nggak nyangka…kalo dari lawan2 gue yang rata2 anak 2 SLTP,ternyata gue menang juara 1.aduh…gue sampek loncat2 saking senengnya..Waduh..Bu Guru gue sampek nyiumin gue abis2an..katanya bangga he he he….dapet hadiah juga deh….orang bilang dulu waktu kecil gue tuh kecil,mungil,imut2,lucu dan centil he he he…..apalagi ortu gue ..huh..senengnya minta ampun .Nah..dari situ gue mulai PD nyanyi..dan nekunin.Tahun 1994 gue lulus SD dan mulai duduk di bangku SLTP(SLTP N 1 Sumber,Rembang).Cawu pertama gue dapet ranking satu parallel,dan dapet beasiswa sekolah selama satu tahun .seneng juga sih..bisa ngringanin beban ortu.he he he….gue tetep sama bandel,nakal,cerewet nggak pernah ilang dari dalam diri gue…gue akalin dulu.kalo di depan orang banyak gue ngak pernah belajar.Tapi kalo sendirian baru gue pegang buku.Biar dibilang……makanya orang dan temen2 pada bilang katnya gue nggak pernah pegang buku tapi kok..lumayan pinter he he he….kok jadi sombong nih gue..nggak de ng..Cuma nginget 2 masa2 itu aja kok….padahal mereka nggak ngerti kalo malem mau ulangan harian gue wayangan ..semalem nggak tidur di depan buku.kayak KUTU BUKU kali ya..hua ha ha ha…..Kelas 2 SLTP gue parah2 nya jadi supercerewet.guru2 gue aja sampek geleng2 kalo liat ulah tingkah gue…sama jug ague lebih seneng temenan ma COWOK ketimbang CEWEK….tahu knpa ya…kayaknya asyik banget gitu lho temenan ma COWOK..biasanya COWOK kan lebih bisa nyimpen rahasia dari pada CEWEK yang suka NGEMBER kali ye he he he……temen2 yang main ke rumah gue aja rata2 COWOK semua .sampek kadang diomelin nyokap…dikirain ada papa gitu he he he..tapi gue cuek aja….emang gue pikirin ..toh yang penting gue nggak ngapa2in aja kok….Nah..kelas 2 SLTP gue mulai kenal ma mahluk yang namanya “COWOK CAKEP “he he he he…..tambah centil he he he….lucuuuuu banget ..ya…namanya juga cinta monyet…..hi hi hi..tapi rasanya jadi semangant banget sekolahnya..kelas 2 SLTP gue udah aktif di OSIS….seru juga sih…..dari cinta monyet itu,sayang banget nggak kesampeian ..sama2 malu hi hi hi..Kelas 3 SLTP gue malah makin parah..suka telat sekolah mulai..tapi gue anti banget ma yang namanya BOLOS.biarpun gue anaknya super bandel.Tapi alkhamdulillah nggak mempengaruhi pelajaran gue di sekolah..Tahun 1997 gue lulus SLTP ,resmi jadi penduduk SMA.huh..nakal2 nya gue waktu itu.temenan aja kalo nggak cakep dan kaya gue nngak malu….he he he..dulu sih..tapi sekarang mah nggak lagi ..hi hi hi….temen2 gue masih tetep sama COWOK.di situ gue terkenal banget sebangai anak yang nakal,cerewet,bandel dan suka ngerjain orang,tapi pinter (ya..pinter ngerjain orang itu tadi h ehe he)…Tapi kelas 1 SMA gue udah aktif di OSIS ..ya…Anehnya lagi ,,,,semua penghuni sekolah gue udah pada tahu kalo gue kayak gitu ..eh..pas pemilihan KETUA OSIS kelas 2 kok malah gue yang dicalonin.gue ngakak aja…”Orang kayak gue kok,dicalonin,ntar kalo jadi beneran,anak buahnya kayak apa?’celetuk gue waktu itu. Eh..guru2 ma temen2 gue malah pada bilang katanya biar gue TOBAT.kalo jadi pemimpin kan otomatis kudu bisa jadi contoh .he he he..saat PEMILU di sekolah..gue mah nyantai2 aja.kalo nggak jadi malah kebeneran kok.Pas penghitunag suara temen gue yang paling dapet saura terbanyak.tapi bagian belakang kok..nama gue yang disebut2..gue panic banget waktu itu.takut jadi ketua OSIS beneran dan nggak bisa bebas lagi kayak kemaren2 hi hi hi…..Nah..setelah semua kelar..ternyata suara terbanyak adalah gue..”Aduh ….mampus gue..”celetuk gue saat tahu kalo gue bener2 jadi seorang ketua OSIS.karna dukungan dari temen2 juga banyak banget ternyata.Sejak itu gue mulai latihan tanggung jawab.Udah gitu Pembina OSIS gue KILER nya setengah mati,nggak pernah ada kecocokan ma gue..adanya Cuma berantem tiap hari..sampek satu sekoalh itu tahu semua kalo gue nggak begitu akur ma Pembina OSIS.Pokoknya dia tuh suka nyari2 kesalahan gue .Kalo misalnya bikinproposal2 kegiatan aja ,mesti dipersulit.tapi gue anaknya emang bandel..ya..gue biarin aja…Nah..pada saat yang bersamaan,sekolah gue dapet kesempatan untuk ikut penataran pengurus OSIS se Jawa Tengah tahun 1998 di GOR Jati Diri Semarang.gue ma sekretaris yang ikut bersama 2 sekolah lain di Rembang.Wah..seru abis deh…soalnya kan anak2 pilihan semua .udah gitu cakep2 lagi..he he he..aduh jadi malu nih kalo inget nya…waktu itu penataranya selama 5 hari.jadi ya…lumayan lah..buat cuci mata he he he he…banyak banget yang gue dapet dari situ…..tambah banyak pengalaman deh pokoknya…udah gitu kalo waktunya makan….gue ma temen2 dari sekolah2 lain mesti sukanya duduknya bersebelahan ma anak COWOK hua ha ha..bukanya cari2 perhatian sih..Cuma ya..itu tadi gue lebih seneng ma anak COWOK..asyik aja gitu…Pada kelas yang sama(kelas 2) gue ikut juga saka Bhayangkara di Rembang,tiap min ggu sore..huh….funky abis…ma polisi2 muda he he he….yang jadi Pembina…..gue nakal banget tuh…suka ngerjain kakak Pembina ma kakak BANTARA yang udah senior.pernah juga pas abis lebaran di pantai taman Kartini Rembang kan rame banget tuh..ya udah dari pada nganggur gue ngikut aja ma temen2 saka COWOK jadi tukang parker selama 3 hari..hasilnya lumayan juga sih….tapi menurut gue bukan soal hasilnya dapet berapa.tapi buat gue ada kepuasan batihn tersendiri lah he he he..pokoknya nggak bakalan lupa deh masa2 itu…..udah gitu sering lagi ikut ngadirin seminar2.he he he..kayak orang penting aja nih….hi hi hi….Nah..parahnya pas gue jadi ketua OSIS,waktu ada pertandingan2.mesti orang sekampung sekolana gue ajak semua.naek motor ngebut2an…temen2 gue pada bilang katanya”tenang aja ada ketua kita di sini”apa nggak parah tuh….abis pertandingan temen2 gue ,gue larang untuk cepet2 pulang.mesti gue ajak ngeluyur sana sini..buntut2 nya ya..pulang malem..kadang gue suka diomelin ma nyokap..tapi…gue paling2 Cuma nyengir doang….hua ha ha ha…pokoknya hari2 gue aktu itu ceria terus deh..ornag guru2 gue di sekolah aja pada bilang katanya gue nggak pernah susah….pada hal mereka nggak ngerti kalo hati gue saat itu lagi remuk di dalem…tapi gue pinter nyembunyiin nya h ehe he…biarpun susah payah ,tapi alkhamdulillah gue bisa ngelarin tanggung jawab setahun selama gue jabat jadi KETUA OSIS .Nah..akhir kelas 2, sekolah gue kedatengan guru2 cakep dan keren banget deh.Apalagi guru FISIKA nya yang dari SMU 3 Semarang..wah…bahenol and sexi abis deh..udah gitu pinter lagi..sejak saat itu gue jatuh cinta banget ma yang namanya pelajaran FISIKA,bahkan sampek sekarang gue masih seneng kok he he he he….Guru kedua yang cakep adalah guru tata Negara ma sejarah..aduh..,orang TASIK MALAYA..ganteng abis….tapi sayang dah punya bini ma anak bo’yaaa…nggak jadi nge LIMIT deh hua ha ha kachian deh gue he he he…..tapi nggak papa ,Cuma buat tambah semangat belajar aja kok.sebenere pas kenaikan dan tujuan penjurusan gue pengen ke IPS aja,biar bisa deket ma guru cakep tadi..tapi sayang keputusna para guru ,gue mesti masuk ke IPA.Paling gue ketemunya Cuma 2 jam pelajaran seminggu,karna Cuma pelajaran sejarah aja dia masuk kelas 3 IPA.tapi ..gitu aja gue udah seneng banget kok.rasanya semangat kayaknya.apalagi kalo mo ulangan ..wah…belajarnaya rajinnyaaaa..minta ampun abis kan maulu ma guru cakep..kalo hasil ulangan kita jelek he he he.makanya tiap abis ulangan sejarah mesti hasilnya 10 hua ha ha…biasalah……Nah….sekitar pertengahan kelas 3 SMA aada lomba sayembara mengarang tingkat nasional..gue manfaatin aja ma temen gue.main ikut aja ,kebetulan yang jadi guru pembimbingnya kan guru cakep tadi..biar deket2 ma beliau gitu deh..he he he….ya dah..gue ma temen gue nekad ikut…pura2 aja nanya ini ,nanya itu,padahal mah nggak aa masalah apa2 hua ha aha..ya..cari2..gitu deh….dan gue sama sekali ngak ada harapan untuk menang.soalnya kan tingkat nasional..kayaknya impossible bvanget deh…ya dah ..akhir agustus naskah gue kirim ma temen via pos.seneng banget atuh…he he he…Gue pikir juga udah berlalu gitu….eeeh….bulan November awal,kok malah gue dapet pangagilan dari Jakarta katanya naskah karangan gue masuk nominasi 6 besar se Indonesia.gue kaget bnegt waktu dipanggil kepala sekolah..”Apa gue ngimpi ya?” pikir gue.tapi gue diem aja ,nggak ngasih tahu temen2 di kelas.Eh..lama2 mereka pada denger sendiri sampek satu sekolah tahu semua.Aakhirnya sekitar tanggal 7 november gue ma gueru cakep gue berangkat ke Jakarta untuk final presentasi lomba.DUuuhh..temen2 gue sampek pada ngiri gara2 gue jalan baerng ma guru cakep..he he he he…..Naek bis ke semarang,nah..ada yang lucu nih..kalo guru cakep gue tidur,gue yang njagain,..nah..gue mah manfaatin aja selagi orangnya lagi tidur.gue pandangin abis2an tuh wajah MACHO hi hi hi….nginep di semarang semalem,karna dapet tiket keretanya pagi buta.keesokan harinya kita meluncur ke Jakarta..eh..ternyata malah diajak nginep ke tempat nyokap bokap nya dulu di JATIBENING BEKASI he he he..duh..senengnya ngak ketulungan deh….gue nggak bisa konsen ma materi buat presentasi lomba malah cengar cengir sndiri,kalo inget.pagi hariPagi harinya kita ke gedung pendidikan nasional Jakarta untuk daftar ulang.dan ternyata gue dapet nomer undi 5 dari 6 peserta final lomba.abis di situ gue ketemu ma finalis2 lain..aduh..gue DOWN banget..soalnya dari penampilan mereka ,kayaknya pe de banget gitu he he he..sedangkan gue apa lah..hi hi hi…abis itu kita nginep di hotel sekitar DEPDIKNAS Jakarta situ.walah2..temen2 kenalan gue yang ngeliat guru cakep gue malah cekaka cekikik di kamar mlulu.bukannya bahs soal materi yang akan di presentasikan besok..eh..malah bahs guru gue yang cakep itu he he he..jadinya ya..malam hari H yang seharusnya buat persiapan final lomba ,kita gunakan untuk ngerumpi sana sini.waktu itu gue satu kamar ma anak2 Jogja.dan kebetulan waktu itu yang jadi finalis dari Jawa semua..Jawa Tengah 3(gue ma temen gue cowok dari SMU2 Semarang,ma yang satu lagi temen gue cewek dari SMU2 Brebes),2 orang dari Yogyakarta,masing2 cewek cowok dan yang teraklhir dari Jawa Timur(SMU 2 Lamongan).Pas hari H..aduh tegang banget gue…gmn nggak tegang..tingkat nasional ..terus ngadepin orang2 pinter ok.peserta diskusinya ternyata anak2 pelajar pilihan Jakarta(SMULab School dll)terus yang jadi dewan juri udah proffesor2 semua.Nah…sistemnya kita presentasi dulu tentang naskah karangan kita.istilahnya ya…kita mesti bias mempertanggungjawabkan isi naskah yang kita bikin itu.abis itu acara diskusi.jadi audiens berhak untuk melemparkan pertanyaan apa aja ma kita..jadi ya..di depan kita bias nggak bisa kudu ngomong dan jawab semua pertanyaan.kayak dibantai pertanyaan gitu deh he he he he…Nah..ada hal unik yang gue lakuin saat gue presentasi….Gue kan grogi banget kalo diliat ma guru cakep gue saat presentasi ..ya udah ..guru cakep gue ,gue suruh keluas saat gue presentasi,dengan alas an grogi..hi hi hi..guru cakep gue Cuma njitak kepala gue aja…katanya kok ada2 aja he he he…kagetnya lagi ternyata para peserta final lomba udah nyiapin alat2 bantu untuk mempermudah jalanya presentasi.kayak kertas2 transparanbuat OHP dan lain2 .sedangkan gue Cuma modal mulut dioang.tapi gue coba cuek aja he hehehe….Yang lebih lucu lagi..moderator gue yang dardi SMU 5 Jakarta saat berlangsungnya diskusi malah ngajakin gue ngobrol mlulu .pada hal di depan umum ..gue rasanya pengen ketawa,kayak mimpi deh gue waktu itu….setelah final lomba berakhir kita istirahat untuk liat pameran di alntai bawah sembari nunggu keputusan dewan juri.ya..kita foto2 terus tuker2 pengalaman ma pelajar2 jakarta.seru juga sih…Abis itu hasil lomba pun diumumin.Wah..deg2an nya minta ampun…malu juga kalo sampek dapet nomer terakhir,biarpun dari pihak sekolahan gue ngak nuntut untuk menang.waktu itu diumumin dari belakang ..kok bukan gue ..gue dikit lega..paling nggak jangan sampek dapet juara bontot deh eh eh ehe…juara hatrapan 2 bukan gue..aduh..tambah mau copot nih jantung he he he…juara harapan 1 juga bukan gue..wah…perasan gue nggak bisa dikatain lagi deh..berarti gue masuk 3 besar…ternyata bener dugaan gue..gue dapet juara 3 .wah..spontan gue netesin air mata..karna bener2 nggak nyangka.guru cakep gue aja sampek nangis karna saking senengnya…apalagi yang nyerahin hadiah piala dan segala macemnya bagi juara 3 besar adalah mentri pendidikan nasional (Bp.Yahya Muhaimin waktu itu ,tahun 1999).aduh..kayak mimpi deh.Bangga juga sih berkesempatan untuk jabat tangan ma bapak mentri he he eh heAbis itu kita nginep lagi di Jati Bening ,terus baru pulang ke Rembang.Semua pada rame ngomongin gue..aduh..gue jadi malu he he he…Tahun 2000 gue lulus SMA .umur gue waktu itu 17 tahun..jadi belom usia kerja..pertama gue nyoba ikut tes masuk kuliah di STIS(Sekolah Tinggi Ilmu Statistik).tapi nggak keterima.akhirnya nyoba nyari kerja sana sini..dari ujung timur smpek ujung kulon..tapi ngnak ada keterima.karna usia gue amsih 17 tahun.nyari sana sini nggak dapet2 akhirnya maret 2001 gue masuk ke PJTKI Semarang..mendekam kurang lebih 8 bulan akhirnya berangkat juga tepatnya November 2001 .ya..itulah gue terdampar di Hong Kong sampwk sekarang…gue Cuma pengan ngraih cita2 gue ma nyenengin ortu gue.gue pengen mereka masa tua mereka dengan baik itu aja…byeeeeeeee……Demikian sekilas Biografi dari seorang wartawan BODREX untuk http://alryza.blogspot.com
Pokoknya pesen gue say no to "DRUG and FREE SEX" OK?!








Friday, October 19, 2007

ehm....lya...


KUTIL

Udara yang panas dan pengap benar-benar membuatku mandi keringat. Belum lagi pekerjaanku yang kian menumpuk layaknya gunung. Ya, panasnya Hong Kong memang sungguh menyengat. Sampai-sampai banyak orang bilang, panasnya Hong Kong tidak jauh beda dengan panasnya neraka. Ah persyetan dengan semua itu. Toh panas atau pun tidak, aku tetap harus bekerja pada majikan.

Tidak seperti biasanya juga, menu masakanku sore itu lebih banyak. Maklum saja saudara-saudara majikan perempuanku mau datang dan makan bersama. Kalau hari-hari biasa, paling aku hanya memasak dua macam lauk dan sup. Tapi kali ini aku harus memasak lima macam lauk beserta pou dhong. Majikanku sendiri telah belanja siang tadi. Dan setiap hari memang dia sendiri yang ke pasar belanja. Karena dia memang tidak bekerja. Jadi kerjaannya hanya di rumah mengurus anak. Majikanku mempunyai dua anak kembar perempuan berumur sembilan tahun. Namanya Grace Lam dan Janet Lam. Keduanya sangat lucu, cantik, pintar dan sopan. Kontan saja aku sangat betah bekerja di situ. Majikanku pun tergolong tidak cerewet dan tidak bawel. Hanya saja sayangnya, aku tidak diijinkan untuk beribadah sholat. Tapi aku sendiri menyadari, namanya manusia tidak ada yang sempurna. Ada majikan yang cerewet, tapi mengijinkan pembantunya beribadah sholat. Dan begitu juga sebaliknya.

Udara makin panas. Sekitar setengah lima sore aku mulai merendam sayur, mencuci ikan, daging serta pou dhong apel, jagung dan wortel kesukaan majikanku. Aku bekerja supercepat, dan mungkin seperti mesin, karena kuatir kerjaanku tidak beres. Bagaimana tidak, seterikaanku di ruang tengah juga masih numpuk belum tersentuh sama sekali.
Aku masih asyik memotong daging babi. Keringat terus mengucur deras dari tubuhku.
“Aauwww…” aku menjerit seketika, seraya darah segar keluar dari jemariku. Aku pun segera menghentikan aktivitas memotong daging.

“Ale, kenapa tangan kamu?” suara majikanku benar-benar mengagetkan aku. Rupanya sudah dari tadi majikanku berdiri di belakangku tanpa sepengetahuanku.
“Oh, tidak apa-apa Nyonya. Hanya luka kecil saja kok, nanti juga sembuh dengan sendirinya,” aku mencoba meyakinkan majikanku bahwa luka yang kualami bukanlah luka yang serius. Tak lama kemudian, majikanku pun menyuruhku keluar dari dapur dan segera mengobati lukaku.
“Ale, kenapa di jarimu ada benjolan seperti ini?” Majikanku bertanya sambil mengerutkan dahi. Dari raut wajahnya, nampak sekali kalau dia sangat mengkhawatirkan luka di jariku. Dia menganggap luka di jariku adalah luka yang sangat serius. Nada pertanyaannya seperti seorang Polisi yang melakukan penyelidikan saja. Tiba-tiba jantungku berdegup kencang. Ada perasaan khawatir juga melihat mimik wajah sang majikanku seperti itu. Pikiran tidak enak mulai menggelayuti pikiranku, menari-nari dalam otakku. Membuatku semakin resah dan gelisah. Aku pun jadi salah tingkah di depan perempuan yang memberiku dollar setiap bulan itu.

“Ale?” panggilan majikanku kembali mengagetkan aku.
“I…iya Nyonya,” aku menjawab dengan gugup.
“Kenapa di jarimu ada benjolan seperti ini?” majikanku bertanya lagi. Kali ini dengan nada sangat penasaran. Aku terdiam sejenak. Hingga akhirnya aku beranikan untuk bicara yang sesungguhnya pada majikanku.
“Oh… ini hanya luka biasa kok Nyonya. Kalau orang Indonesia menyebutnya kutil. Namun tidak berbahaya kok Nyonya. Nanti akan sembuh dengan sendirinya,” lagi-lagi aku meyakinkan majikanku. Ya, benjolan yang ada di jariku memang kutil. Begitu orang Jawa menyebutnya. Jika kutil menempel di jari kita, memang terasa keras. Warnanya putih dan agak-agak transparan. Jika terluka, maka kutil itu akan pecah dengan sendirinya dan mengeluarkan darah. Setidaknya, itulah yang aku alami.
Lama aku dan majikanku terdiam. Aku melihat dahi majikan perempuanku semakin berkerut. Ia kembali diam.

“Ale…sepertinya ada yang tidak wajar dengan benjolan di jarimu. Besok pagi kita ke dokter untuk memeriksakan tanganmu itu,” kata majikanku serius.
Lagi-lagi majikanku terdiam. Aku semakin panik dalam hati. Karena majikanku benar-benar menganggap kutil di jariku adalah sesuatu yang serius. Ya, begitulah orang Hong Kong. Mereka mudah sekali panik dengan gejala penyakit sekecil apapun. Jika anak kesayangannya saja sudah mulai bersin-bersin, ia langsung membawanya ke dokter.
Apalagi ia yang melihat tanganku luka dan berdarah.

Aku kembali melanjutkan pekerjaanku di dapur. Aku tak tenang. Tiba-tiba saja aku selalu berpikir. Kalau-kalau majikanku menganggap luka sepele alias kutil di jariku adalah penyakit menular, dan akhirnya majikanku memecat aku sebagai pembantu rumah tangga. Ah, matilah aku. Aku hanya bisa pasrah sambil menghibur diriku sendiri.

******

Keesokan harinya, majikanku menepati janji. Pagi itu sekitar jam sepuluh, majikanku mengantarku ke dokter, yang letaknya tidak jauh dari rumah di mana aku bekerja.
Aku menarik nafas lega, karena ternyata tidak begitu banyak pasien yang hendak berobat, sehingga aku tidak perlu lama-lama antri. Aku hanya menunggu 2 orang pasien saja. Keduanya orang Hong Kong. Tak lama kemudian, salah seorang suster di Klinik itu memanggil namaku. Akupun segera masuk ke ruang dokter untuk periksa. Aku tersenyum pada majikanku. Majikanku membalas senyumanku dengan manis.
Setelah kira-kira 10 menit dokter memeriksa tanganku, aku segera keluar dari ruangan itu. Aku tidak menemukan ada gejala aneh pada dokter saat memeriksa tanganku. Semuanya biasa-biasa saja. Setidaknya membuatku sedikit lega. Aku kembali duduk di lobby, kembali bersebelahan dengan majikanku.

Namun tak lama kemudian, tiba-tiba dokter yang memeriksa aku memanggil majikanku. Majikanku pun masuk ke ruang periksa menemui dokter.
“Ada apa ya?” seribu pertanyaan terus menari dalam otakku. Sungguh membuat aku gelisah. Duduk pun tak tenang. Tubuhku terus saja bergeser ke kanan dan ke kiri. Kedua tanganku pun terus bergerak meremas-remas. Aku benar-benar resah.
Beberapa saat kemudian, majikanku keluar. Aku menemukan ada yang aneh pada diri majikanku, setelah ia keluar dari ruangan dokter.

******

“Ale, ayo kita pulang,” ajak majikanku.
Aku tidak bisa menahan diri. Aku langsung melemparkan pertanyaan pada majikanku.
“Nyonya, dokter tadi bilang apa? Apakah berhubungan dengan benjolan di jariku?”
Aku membrondong majikanku dengan berbagai pertanyaan. Aku makin tidak bisa menyembunyikan kegelisahan dan kekhawatiranku.
“Nanti saja kalau sudah sampai di rumah aku jelaskan,” jawaban majikanku membuat jantungku serasa mau copot. Aku langsung bisa menebak pasti ada yang tidak beres.
Beberapa menit kemudian, aku dan majikanku pun sampai di rumah. Aku sudah tidak sabar ingin tahu hal yang sebenarnya. Aku melihat wajah majikanku pun mulai menggambarkan suatu kecemasan. Kami sama-sama diam sejenak. Hingga akhirnya, majikanku membuka pembicaraan.
“Ale?” majikanku memanggilku pelan.
“ Aku tahu kamu suka bekerja di sini. Aku juga sudah menganggap kamu seperti keluarga sendiri. Tapi begini…” tiba-tiba majikankiu berhenti bicara. Jantungku berdegup kencang. Aku semakin yakin bahwa sesuatu hal buruk bakalan terjadi. Aku bisa menebak dari kata-kata serta cara bicara majikanku.
“Tapi apa Nyonya? Cepat bicaralah. Ada apa sebenarnya?” tak terasa tanganku mengoyak-oyak tangan dan badan majikanku.
“Ehm...dokter bilang, kalau benjolan di jarimu tidak bisa sembuh dalam waktu singkat. Karena kalau nanti membesar sedikit saja, akan mengeluarkan darah. Dan itu sangat berbahaya, bahkan mungkin bisa menular,” kata majikanku panjang lebar.
“Apa? Tidak mungkin, tidak mungkin…” hatiku serasa disambar petir mendengar kata-kata itu. Dari nada omongannya, aku bisa menebak arah pembicaraan majikanku selanjutnya. Tanpa sadar, hujan air mata membasahi pipiku. Majikanku sempat menenangkan dan menepuk pundakku, ketika mengatakan bahwa aku harus pergi dan berhenti bekerja. Aku benar-benar tidak menyangka, kalau hal sekecil itu bisa menjadi besar. Aku juga tak mengerti, kenapa semua terjadi ketika aku sedang senang-senangnya bekerja di situ. Baru sembilan bulan aku bekerja di situ dan uang limaribu Dollar Hong Kong pun telah melayang ke tangan Agen saat aku renew kontrak.

“Ya Tuhan…aku diterminit.Aku harus mulai dari nol lagi. Bagaimana caranya agar aku mendapat majikan, sedangkan perpanjangan visaku hanya dua minggu. Kalau pun dapat, aku harus kerja bakti lagi untuk Agen untuk kontrak kerja baruku. Kalau misalkan tidak dapat majikan, aku harus pulang ke kampung halamanku. Apa yang aku bawa. Sementara hasil kerjaku 2 tahun telah aku kirimkan unntuk orang tua ku semua. Bagaimana masa depanku nanti?” seribu pertanyaan itu selalu menghantui pikiranku dan menyesakkan dadaku.

Keesokan harinya, aku bekerja seperti biasa. Walaupun ada rasa sangat tidak enak dalam hatiku. Namun aku mencoba bersikap biasa-biasa saja.
“ Ale,” suara majikanku lirih memanggilku.
“ Selamat pagi, Nyonya,” sapaku pada sang majikan.
“ Pagi juga, Ale. Hari ini kamu boleh libur,” perintah majikanku.
“Tapi hari ini Jum’at, Nyonya,” jawabku. Tapi majikanku tetap ngengkel menyuruh aku libur agar mulai bisa mencari majikan di Agen. Aku nurut saja pada majikanku, karena aku memang tidak mempunyai waktu banyak. Dalam hatiku bertanya-tanya, kok majikanku memberiku libur pas hari Jum’at. Aku sempat tertegun dan ingat karena uang gaji bulan kemarin sudah aku kirim semua. Di dompetku hanya tersisa dua puluh dollar saja, tapi aku pun tetap nekad libur ke Agen.

******

“Ale, bagaimana dengan benjolan di jarimu?” tanya Mami (yang punya Agen) padaku. Tanpa menjawab, aku langsung menunjukkan jari tanganku pada Mami.
“Oh my God,” mata Mami melotot seraya keheranan.
“Cuma sepele seperti ini, kamu diterminate?” lanjutnya.
Aku hanya tersenyum, tanpa banyak komentar. Karena aku juga tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah. Namun nasib baik pun belum juga berpihak padaku. Ternyata Agen ku lagi sepi majikan yang mencari pembantu. Sore hari aku pulang dengan perasaan hampa.

”Krukuk ..krukuk..” tiba-tiba perutku bunyi. Namun aku hanya bisa menahan lapar, karena di dompetku hanya tersisa uang duabelas dollar untuk ongkos pulang. Aku serasa menangis batin dalam keadaan seperti itu. Ketika sampai di depan MTR Tsim Sha Tsui Exit B, yang letaknya tak jauh dari Agenku. Aku tertegun dan menghela nafas dalam-dalam, ketika mataku menatap lepas ke depan. Kulihat sebuah masjid berdiri kokoh di situ.

“Allah Akbar…”ucapan takbir itu terlepas begitu saja dari bibirku. Tanpa terasa air mataku jatuh menetes.
“Ya Allah...betapa jauhnya aku dengan Mu selama ini, kenapa semua mesti terjadi saat aku seperti ini?” aku terus bertanya –tanya dalam hati.
Tiba-tiba terbesit di benakku untuk menginjakkan kaki ke rumah Tuhan(masjid). Yang selama ini belum pernah aku injak semenjak aku bekerja di Hong Kong selama hampir tiga tahun. Baru aku sadari, kalau ternyata hatiku begitu hampa. Aku rindu akan suara Adzan , yang biasanya aku dengar begitu merdu waktu aku masih di kampung halamanku.

“Allah akbar, Allah akbar, Allah akbar…” tiba-tiba suara adzan terdengar dari arah masjid. Aku terhenyak, dan tanpa ragu aku bergegas memenuhi panggilan untuk sholat. Aku luapkan semua perasaanku. Alangkah indahnya, ternyata aku masih bisa sholat berjama’ah meski di negeri orang. Aku terus berdo’a mudah-mudahan Allah menunjukkan keajaibannya padaku. Di dalam masjid yang cukup besar itu pula, aku bertemu dengan saudara-saudaraku senasib sepenanggungan. Kulihat mereka dengan merdu membaca ayat-ayat suci Al-qur’an. Hatiku yang semula kering kerontang, seakan kembali basah oleh siraman air hujan.
”Ya Allah...betapa damainya hatiku saat ini,” gumamku dalam hati. Sejak itu aku lebih memasrahkan diri pada yang kuasa. Karena apapun yang terjadi adalah atas kehendak Nya. Setelah aku merasa tenang, aku pulang. Kali ini beban di hatiku terasa sangat ringan. Tidak seperti sebelumnya.

******

Minggu pagi kedua majikanku mengantarku ke Agen, dengan mengendarai sebuah mobil pribadi.
“Ale…”majikanku memanggilku seraya menyodorkan selembaran kertas.
“Nyonya, apa ini?”aku bertanya penasaran. Tapi majikanku tidak menjawab, dan menyuruhku untuk memebaca sendiri. Mataku langsung terbelalak, tak percaya pada apa yang aku lihat. Ternyata majikanku merubah alasan, kenapa aku diterminite. Mereka menulis, bahwa mereka sudah tidak butuh pembantu lagi, karena akan pindah ke Singapura.
“Semalam Grace dan Janet yang punya ide, agar kamu lebih mudah untuk mencari majikan lagi,” majikanku menjelaskan sambil tersenyum.
“Terimakasih Nyonya,” ucapku kegirangan karna saking bahagianya.
“Ya Allah, Engkau benar-benar telah menunjukkan keajaibanMu,”aku bicara sendiri dalam hati. Tak henti-hentinyna aku mengucap syukur. Hatiku langsung sumringah.

Setelah urusan dengan agen beres, majikanku pergi meninggalkanku. Lagi-lagi ada sebuah kejutan. Sesampai di Agen langsung ada majikan yang mencari pembantu. Tapi dengan catatan harus bisa bahasa Inggris. Aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Enam hari mendekam di Agen, aku langsung interview dengan calon majikanku. Ternyata Agen ku sendiri juga tidak mempermasalahkan jariku .
“Ya Allah…seperti apakah calon majikan yang akan melamarku nanti.Galakkah,baikkah,cerewetkah dan…” pertanyaan itu terus menari-nari di otaku.

******

Ternyata calon majikanku sangatlah simple, tidak neko-neko. Biarpun menjaga 3 anak kecil, aku terpaksa menerima. Karena aku juga tidak punya pilihan lain. Selang beberapa hari, aku mulai bekerja di rumah majikanku yang baru.
“Cece, ini kamarmu.”celetuk Kevin, anak majikanku yang paling kecil.
“OK, thank you…”mataku terbelalak, karena kamar yang disediakan untukku cukup besar.Tidak seperti waktu di rumah majikanku yang barusan aku tinggalkan. Tidur saja harus di ruang tamu, dan sangat sumpek. Kali ini cukup besar, ber AC dan lengkap dengan rak bukunya.
“Berarti aku bisa sholat dalam kamar nih,”gumamku dalam hati.
Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung memberanikan diri untuk bicara dengan majikanku, kalau aku seorang muslim dan mempunyai kewajiban sholat lima waktu.
Karena aku tidak ingin mencuri-curi waktu untuk sholat dan membuat majikan memasang wajah murka kepadaku. Aku pikir berterus terang itu lebih baik.

Malam hari saat makan malam bersama, aku beranikan diri untuk mulai bicara dengan majikan perempuanku.
“Maaf, Nyonya. Saya seorang muslim. Dan orang muslim diharuskan sholat. Nyonya mengijinkan saya untuk sholat atau tidak,” aku bicara meski dengan nada patah-patah.
Semua manusia yang ada di meja makan tersebut, diam seribu bahasa. Sepertinya mereka sedang berpikir. Terlebih majikan perempuanku. Cukup lama mereka diam. Aku jadi salah tingkah sendiri.
“Cece, kamu harus sholat berapa kali sehari?” tanya majikan perempuanku.
“Lima kali, Nyonya. Tapi cuma sebentar. Saya jamin tidak akan mengganggu aktivitas kerja saya, Nyonya,” aku mencoba meyakinkan majiikanku. Aku hanya pasrah saja waktu itu. Mereka kembali diam.

“Cece,” panggil majikan perempuan.
“I..iya, Nyonya,” aku terlihat gugup. Tiba-tiba majikan perempuanku mengerutkan dahi.
Aku semakin kuatir saja. Takut mereka marah dan beranggapan kalau aku terlalu banyak meminta dan menuntut. Maklum saja, mayoritas orang Hong Kong tidak suka kalau rumahnya dipakai beribadah oleh penganut agama lain. Majikan sendiri dan anak-anaknya beragama Kristen. Dan mereka tergolong rajin berangkat ke Gereja setiap Minggu. Sedangkan majikan laki-laki ku tidak beragama dan sama sekali tidak mengenal Tuhan.

“Cece,” lagi-lagi suara majikan perempuan ku mengagetkan aku.
“Kalau kamu memang harus sholat, ya sholat saja,” ujar majikanku sambil tersenyum.
“ Sungguh, Nyonya,” aku benar-benar terharu mendengar jawaban itu dari majikan ku.
Dari situ aku mulai berpikir. Mungkin inilah hikmah yang aku dapat, setelah aku diterminit gara-gara benjolan kecil di jariku alias kutil. Ternyata Tuhan benar-benar Maha adil.


Keterangan:
Pou dhong : masak soup dalam waktu lama, kira-kira dua jam.
Cece : Panggilan mbak di Hong Kong
Diterminit : Dipecat

Hong Kong, 5 Oktober 2007


Biodata singkat penulis :
Nama lengkap: Aliyah Purwati ( Zando Aurelia – nama pena ). Tempat dan tanggal lahir: Rembang, 6 February 1983.
Bekerja di Hong Kong sebagai Buruh Migran Indonesia selama hampir 6 tahun.
E mail : ryzanurhadi@yahoo.com HP: (+852) 96079015.

Pengalaman menulis:
Salah satu cerpen saya dibukukan bersama 12 penulis lain dalam buku KUMCER Nyanyian Imigran. Satu puisi saya dimuat dalam buku puisi antologi Munir yang terbit tahun 2005. Salah satu puisi saya dimuat dalam buku puisi antologi untuk Jogja yang terbit tahun 2006.
Waktu SMA kelas III, tulisan saya yang berjudul “ KEBHINNEKAAN INDONESIA DALAM TANTANGAN DAN HARAPAN”, masuk enam besar dalam sayembara mengarang yang diadakan oleh DEPDIKNAS Jakarta. Dan dalam presentasi serta forum diskusi menduduki juara III se-Indonesia tingkat pelajar SLTA tahun 1999.

Jejak lelaki di negeri Sakura

Ke mana arah mata angin
Saat fajar menyeret
Mengintai pagi
Berganti hari

Seorang laki-laki gagah berambut panjang
Melangkah renta
Bersama gitar tuanya
Melantunkan bait-bait lagu
Tiga tahun di negeri sakura

Berjuta warna pelangi terpancar
Di balik matanya yang sayu
Dia mencoba sembunyi
Berharap mampu menepikan diri

Seakan enggan dia tinggalkan
Saat-saat indah
Musim sakura tiba
Bersama tiupan angin
Mengembara
Menyapu kota tua

Hening kian larut
Waktu tlah menjemput
Dengan segenggam asa
Dia melangkah
Sembari berucap
“Negeri sakura, aku pergi!”

Hong Kong, 25 Jully 2006
This poem is belong to someone

Sajak burung-burung kondor

Angin gunung turun merembas ke hutan
Lalu bertiup di atas permukaan kali yang luas
Dan akhirnya berumah di daun-daun tembakau

Kemudian hatinya pilu
Melihat jejak-jejak sedih para tani buruh
Yang terpajak di atas tanah gembur
Namun tidak memberi kemakmuran bagi penduduknya

Para petani buruh bekerja
Berumah di gubuk-gubuk tanpa jendela
Menanam bibit di tanah yang subur
Memanen hasil yang berlimpah dan makmur
Namun… hidup mereka sendiri SENGSARA

Mereka memanen untuk tuan tanah
Yang mempunyai istana indah
Keringat mereka menjelma menjadi emas
Yang diambil oleh cukong-cukong pabrik cerutu di Eropa
Dan bila mereka menuntut perataan pendapatan
Para ahli ekonomi membetulkan letak dasi
Dan menjawab dengan mengirim kondor

Penderitaan mengalir dari parit-parit wajah rakyatku
Dari pagi sampai sore
Rakyat negeriku bergerak dengan lunglai
Menggapai-gapai
Menoleh ke kiri menoleh ke kanan
Di dalam usaha tak menentu

Di hari Senja mereka menjadi onggokan sampah
Dan di malam hari mereka terpelanting ke lantai
Dan sukmanya berubah menjadi burung kondor

Beribu-ribu burung kondor
Berjuta-juta burung kondor
Bergerak menuju ke gunung tinggi
Dan di sana mendapat hiburan dari sepi
Karena hanya sepi mampu menghisap dendam dan sakit hati

Burung-burung kondor menjerit
Di dalam marah menjerit
Tersingkir ke tempat-tempat yang sepi

Burung-burung kondor menjerit
Di batu-batu gunung menjerit
Bergema di tempat-tempat yang sepi
Berjuta-juta burung kondor
Mencakar batu-batu
Mematuki batu-batu
Mamatuki udara
Dan di kota, orang-orang bersiap MENEMBAKNYA

WS. Rendra

Matinya sebuah bangsa

Kulihat bangsaku perlahan mulai mati nuraninnya,karena lapar
Saling menyikut dan menindas……. Siapa cepat dan kuat dialah pemenangnya
Aku tertegun dan terpana semua ingin diraih tak pernah ada kata puas……
Seakan yang hidup bergabung dengan yang mati demi sebuah ambisi

Aku menyaksikan wajah- wajah yang tak kenal rasa malu
Yang menutupi matanya dengan debu-debu emas
Yang memantulkan gemerlap cahaya teplok air mata derita
Kulihat pula derai tawa tak berdosa sembunyikan tangis bayi
Dari bilik kardus bawah kolong jembatan,suara tangisan
Yang mengharap susu manis dari kedua tetek kering ibunya
Tarikan nafas kegetiran yang menanti matangnya bebatuan di dalam kuali
Serta jeritan nafas kemiskinan yang membuat seorang ibu tega
Meletakkan anaknya dalam kardus tepi sungai

Tak ada bedanya aku,kamu dan mereka…. Karena nuranilah kita berbeda
Karena kejujuranlah kita jadi mulia,Sadarkah engkau bahwa orang mulia sekalipun
Tak jarang dari mereka adalah keturunan darah penjahat
Aku MUAK……!!! Dengan kapitalis karena ia merupakan raksasa tak berkaki
Serta berotak anak ayam,jelmaan lintah yang tak pernah kenyang
Aku,kamu dan mereka semua,bayi-bayi ini,serta para pewaris bangsa…
Mereka adalah para pewaris yang terpasung dan terkekang
Karena kemiskinan telah merantai tangan-tangan dan
Tubuh mereka dalam belenggu kebodohan

Aku bukanlah seorang provokator ,atau anarkis bukan pula komunis
Aku mengajarkan kepada mereka tentang Tuhan
Dan ketika mereka marah meradang,aku redam mereka dengan akal dan nurani
Aku seorang motifator,sekaligus orang yang terpasung
Roda-roda kehidupan kudapati berlawanan arah denganku
Ia menindas dengan angkuh setiap benih yang kutanam dan hendak bertunas


Dan aku melihat di sana,di balik tumpukan sampah
Ada budak sedang tertidur,aku tak ingin membangunkan dia
Kalau-kalau ia sedang memimpikan kebebasan
Bila ia telah terbangun akan aku jelaskan tentang arti kebebasan kepadanya
Tapi aku juga mencintai para budak itu
Seperti cintaku pada kebebasan,sebab mereka mengecup dengan mata tertutup
Taring binatang buas dalam hening


Ketidaktahuan,tanpa tahu senyum maut menunggu
Dan tak pernah menyadari,sedang menggali kuburan
Dengan tangan mereka sendiri
Kehidupan berbangsa laksana sebuah kursi singgasana
Bila rusak atau patah sebagian maka pincanglah sebuah bangsa
Dan matilah sebuah bangsa ,bila hukum dapat dibeli dengan uang
Serta para pemimpinnya membiarkan kebohongan
Sedangkan ia mengetahuinya
Kemudian karena hal itu ia hanya terdiam terpaku
Lalu menyerah dalam kubangan belenggu
Yang namanya KEKUASAAN

Oleh Beny Casanova

Melawan penindasan dengan musik

Banyak orang bilang, musik bisa dijadikan obat yang mujarab untuk menghilangkan rasa stress, jenuh atau semacamnya. Ada juga yang bilang, dengan musik kita bebas mengekspresikan diri. Saya juga termasuk salah satu orang yang gila dengan musik. Bahkan dulu waktu saya masih duduk di bangku SMA, saya nyaris tidak bisa belajar kalai belum mendengarkan musik. Dan saya pun tidak bisa tidur kalau belum mendengarkan musik. Saya merasa lebih bersemangat mengerjakan apapun, setelah mendengarkan musik. Ya itu lah musik. Kekuatannya begitu dahsyat.
Lantas, bagaimana jika musik digunakan sebagai alat untuk berjuang? Bisakah? Jawabnya, tentu saja bisa. Seperti yang dilakukan kawan-kawan Buruh Migran di Korea.
Mereka menamakan group mereka “ Stop CrackDown Band “ . Dari namanya saja, tentu saja kita sudah bisa menebak maksudnya. Stop sendiri berarti hentikan. Sedangkan Crackdown berarti penangkapan paksa. Band ini beranggotakan 5 orang dari 4 Negara yang berbeda. Masing-masing adalah Minod Moktan ( Nepal/Vokal ), Soe Thi Ha ( Myanmar/bass ), Hary Ken Achmad ( Indonesia/ Keyboard, Synthesizer, Gitar ), Soe Moe Thu ( Myanmar/gitar ) dan Song Myoung Hun ( Korea/ drum ).
Saya tahu lebih banyak soal group band tersebut, karena salah satu personelnya adalah temen cyber saya di sebuah website ( www.tkikorea.com) . Dia adalah Harry Ken Achmad yang juga webmaster website tersebut. Waktu itu kami asyik sharing ditelpon. Harry menceritakan, bahwa proses terbentuknya Stop Crackdown sendiri memang sangat tidak diduga. Pertengahan tahun 2003 mereka bertemu dalam sebuah camp musim panas.
Di situ mereka memainkan alat musik yang berbeda. Dari situ lah tercetus ide untuk membuat sebuah group band. “Kalau memang bisa, ya kenapa tidak?” ungkap Harry dalam wawancara melalui telpon beberapa waktu lalu. Akhirnya pada tanggal 15 November 2003 terbentuklah Stop Crackdown. Nama itu sendiri terbentuk karena adanya kepentingan yang sama sebagai sesama buruh migrant di Korea. Dan Band itu lah yang hingga saat ini dipakai oleh mereka untuk melawan penindasan kaum buruh migrant di Korea.
“Lagu-lagu kami memang kebanyakan bertemakan tentang kemanusiaan. Dan lagu-lagu kami terinspirasi dari semua peristiwa yang dialami TKI di Korea. Dari mulai penangkapan paksa, Buruh yang tidak digaji, sampai dengan kehidupan teman-teman di sini,” ujarnya penuh semangat. Harry menjelaskan, bahwa di Korea memang tidak banyak organisasi buruh seperti di Hong Kong. “ Kesadaran teman-teman untuk berorganisasi di sini sangat kecil,” ujarnya.
Namun justru karena itulah, Harry dan kawan-kawan memutuskan menggunakan musik sebagai alat perlawanan. Harry sendiri menilai selama ini KBRI ( Kedutaan Besar Republik Indonesia ) di Korea sama sekali tidak berpihak kepada kaum buruh migrant. Bahkan terkesan kebijakan-kebijakan yang mereka buat lebih cenderung menguntungkan kaum kapitalis ( dalam hal ini Agen – Agen tenaga kerja ).
Belum lagi banyaknya Buruh Migran yang tidak digaji oleh pabrik hingga berbulan-bulan. Akibatnya, banyak buruh migrant memilih nekad pindah bekerja ke pabrik lain meski secara illegal. “ Jadi mereka illegal bukan karena tidak puas dengan gaji yang diberikan. Mereka illegal karena tidak digaji oleh pabrik. Merasa tidak ada pilihan lain, akhirnya mereka memilih illegal saja,” cetus BMI asal Tulung Agung ini.
Ia menambahkan, bahwa banyak buruh migrant di Korea yang bekerja melebihi batas jam kerja. Kadang sampai kerja 16 jam per hari.

Harry sendiri berharap, melalui musik dan lagu, minimal suara mereka sebagai buruh migrant didengar oleh Pemerintah Korea, KBRI Korea maupun masyarakat Korea sendiri. Karena sama seperti kita sebagai Buruh Migran di Hong Kong, yang dibutuhkan hanyalah perlindungan bukan sebutan dengan embel-embel pahlawan devisa Negara.
Band yang beraliran rock ini pun mendapat sambutan hangat dari masyarakat Korea sendiri. Terbukti sejak terbentuknya hingga sekarang, mereka telah melahirkan 4 album. Yaitu Stop Crackdown 2nd ( 2007 ), Goodbye my friend ( 2004 ), We love Korea ( 2006 ) serta The grave of the hand ( 2004 ).
Meski mereka sudah menyatu dalam sebuah Band, namun bukan berarti tidak ada tantangan. “Kami berasal dari Negara yang berbeda, latar belakang yang berbeda, adat serta agama yang berbeda pula,” kata Harry. Namun justru dari perbedaan itulah yang mendorong mereka untuk terus menjaga solidaritas sesama buruh migrant.

Dari sini saya berikir. Seandainya kita sebagai Buruh Migran di Hong Kong bisa dan mampu membuat sebuah gebrakan semacam itu. Yakni menggunakan musik sebagai alat untuk melawan penindasan kaum buruh seperti kita. Ya tentu saja dengan lagu-lagu bertemakan perjuangan buruh migrant serta mengangkat isu-isu perburuhan.
Namun sayang sekali, lagu yang kita dengar kebanyakan adalah lagu yang sifatnya mellow. Tanpa disadari hanya akan membuat kita tidak bisa bersikap kritis.
Coba kalau kita mau mendengarkan puisi – puisi perjuangan seperti karya Wiji Tukul yang sudah banyak dilagukan. Warna musiknya tidak kalah dengan lagu-lagu mellow saat ini. Dari uraian di atas, saya bisa menyimpulkan, bahwa musik mempunyai kekuatan yang sangat besar. Karena musik tidak hanya bisa mempengaruhi pemikiran seseorang, namun lebih dari itu, musik juga bisa merubah cara berpikir seseorang.


Aliyah Purwati
Penulis adalah BMI di Hong Kong

Kakek 80 tahun lecehkan BMI

Seorang kakek berusia 80 tahun mencoba melakukan pelecehan seksual terhadap Buruh Migran Indonesia asal Blitar, Jawa Timur.
Dewi ( 28 ) bukan nama sebenarnya, baru-baru ini mengaku kalau dirinya nyaris menjadi korban pelecehan seksual oleh sang majikan ( kakek ), setelah bekerja di rumah majikannya di kawasan Tsuen Wan tersebut selama satu bulan.

Menurut pengakuan Dewi, kejadian itu bermula saat Dewi tengah terlelap tidur. Malam hari sekitar pukul duabelas, Dewi merasa ada yang aneh, seperti ada orang yang meraba-raba tubuhnya.
“Saya merasa ada yang aneh, seperti diraba-raba tubuh saya. Saya terbangun dan kaget sekali. Karena ternyata kakek saya mencoba membuka baju saya. Saya langsung lari ke kamar mandi dan mengunci diri,” ungkapnya saat ditemui SUARA di kawasan Queen Elizabeth, Wan Chai, pada Minggu ( 23/9 ) lalu.

Anehnya, setelah kejadian itu, kakek Dewi bersikap biasa-biasa saja, seolah tidak terjadi apa-apa. Namun ironisnya, kakek Dewi mencoba melakukan pelecehan seksual terhadap Dewi tidak hanya sekali dua kali.
“Saya masih ingat pertama kali tanggal 2 Agustus, dan berlanjut hingga tanggal 10 Agustus. Namun, kakek tidak pernah berhasil. Karena setiap kali ia meraba-raba, saya langsung berontak dan mengunci ke kamar mandi,” ujar perempuan yang mengaku diberangkatkan oleh PT. Aza Jaya, Blitar.

Dewi yang menerima gaji standart meski dengan potongan Agen sebesar tujuh bulan itu, mengaku mencoba bertahan meski dicekam rasa takut karena ulah sang kakek.
Namun kesabaran Dewi habis, ketika tanggal 24 Agustus kakeknya mencoba melakukan pelecehan seksual lagi. Namun pada kesempatan itu, Dewi berhasil mendapatkan bukti berupa rekaman dan video. Hingga akhirnya, tanggal 18 September Dewi memutuskan untuk kabur dan melaporkan kasusnya ke Helper for Domestic helper, saat kakeknya sarapan di Restauran ( yam cha ).

Ibu dua anak ini pun telah melaporkan kasusnya kepada Agennya ( Abadi Employment Consultant Centre, Mong Kok ). Namun menurut Dewi, Agennya bersikap cuek seakan tidak mau tahu dengan kasus yang dialaminya.
Saat ditanya rencananya ke depan, Dewi mengaku memilih pulang ke Indonesia saja.
“ Saya sudah benar-benar trauma, tidak ingin kerja di Hong Kong lagi. Saya hanya pengen majikan saya membelikan saya tiket pulang ke tanah air dan memberikan uang pesangon. Setelah itu saya akan kerja apa saja di rumah nanti,” ujarnya.
Saat ini Dewi tinggal di shelter KOTKIHO dan kasusnya sedang dalam proses hukum.

Aliyah Purwati