Saturday, February 9, 2008
Konjen tegaskan soal kebebasan beribadah
Konsulat Jendral Republik Indonesia di Hong Kong ( KJRI-HK ) akan menegaskan para Agen dan majikan, tentang adanya kebebasan beribadah bagi seluruh Buruh Migran Indonesia di Hong Kong. Hal tersebut dikatakan oleh KonJen Ferry Adamhar di sela-sela pengajian yang digelar oleh Ad-Darojah PDV, di Aula Hotung School, Minggu ( 3/2 ) lalu.
KonJen sendiri menyampaikan hal tersebut, guna menyikapi beberapa keluhan BMI yang hadir dalam pengajian tersebut, tentang bagaimana sulitnya mereka beribadah ( sholat ) di rumah majikan, karena majikan tidak mengijinkannya untuk menjalankan sholat.
“ beribadah itu kan hak asasi, jadi kami akan tegaskan kepada Agen dan majikan dalam pertemuan besok Senin ini, agar memberikan kebebasan itu kepada kalian ( BMI-Red ),” ujar Ferry.
Ditemui SUARA, lebih lanjut Ferry mengatakan, bahwa soal kebebasan beribadah bagi BMI merupakan hal yang sangat penting. Seperti diketahui, mayoritas BMI muslim di Hong Kong memang mengalami kesulitan beribadah ( sholat ) karena tidak diijinkan oleh majikan. Dengan alasan terlalu membuang waktu kerja, jika BMI harus sholat 5 kali dalam sehari.
“ kami akan jelaskan kepada Agen dan majikan terlebih dahulu sebelum mempekerjakan TKW, tentang kebebasan menjalankan agama. Nggak cuma Islam saja, tapi untuk semua agama,” jelasnya.
Pengajian itu sendiri diisi dengan nyanyian tembang-tembang Islam oleh Safarudin serta tauziah oleh Ust. Mohammad Hariri Abdul Aziz dari Bandung.
Aliyah Purwati
KonJen sendiri menyampaikan hal tersebut, guna menyikapi beberapa keluhan BMI yang hadir dalam pengajian tersebut, tentang bagaimana sulitnya mereka beribadah ( sholat ) di rumah majikan, karena majikan tidak mengijinkannya untuk menjalankan sholat.
“ beribadah itu kan hak asasi, jadi kami akan tegaskan kepada Agen dan majikan dalam pertemuan besok Senin ini, agar memberikan kebebasan itu kepada kalian ( BMI-Red ),” ujar Ferry.
Ditemui SUARA, lebih lanjut Ferry mengatakan, bahwa soal kebebasan beribadah bagi BMI merupakan hal yang sangat penting. Seperti diketahui, mayoritas BMI muslim di Hong Kong memang mengalami kesulitan beribadah ( sholat ) karena tidak diijinkan oleh majikan. Dengan alasan terlalu membuang waktu kerja, jika BMI harus sholat 5 kali dalam sehari.
“ kami akan jelaskan kepada Agen dan majikan terlebih dahulu sebelum mempekerjakan TKW, tentang kebebasan menjalankan agama. Nggak cuma Islam saja, tapi untuk semua agama,” jelasnya.
Pengajian itu sendiri diisi dengan nyanyian tembang-tembang Islam oleh Safarudin serta tauziah oleh Ust. Mohammad Hariri Abdul Aziz dari Bandung.
Aliyah Purwati
Rudy Salam bangga khotbah di Hong Kong
Ratusan jema’at yang hadir dalam acara syukuran ICA ( International Christian Assembly ) dibuat terpingkal-pingkal saat mengikuti khotbah yang disampaikan oleh Ev. Rudy Salam, di Gereja ICA, North Point, Minggu ( 27/1 ) lalu.
Dengan gayanya yang sangat familiar, Rudy Salam menyampaikan khotbahnya begitu santai dan penuh dengan canda, sehingga terkesan akrab dengan semua jema’at.
Dalam khotbahnya, Rudy mengatakan, bahwa manusia yang beriman tidak boleh percaya dengan segala sesuatu yang berbau magic atau pun ramalan.
“ Semua sudah diatur oleh Tuhan, jadi jangan percaya dengan magic atau ramalan-ramalan,” katanya.
Ditemui SUARA usai acara, Rudy mengaku, bahwa ini merupakan pengalaman pertama ia khotbah di depan buruh migrant.
“ Saya bangga sekali bisa khotbah di sini, di hadapan saudara-saudara kita. Dan saya merasa mukjijat Tuhan di sini jauh lebih terasa dibandingkan di Indonesia, karena mereka jauh dari keluarga, “ ujar actor kawakan yang telah menjadi pelayan Tuhan selama sepuluh tahun ini.
Selain khotbah, acara juga diisi dengan nyanyian rohani oleh Randi Lapian bersama bintang sinetron Ronny Sianturi. Tampil juga ICA Band, koor ICA dan tarian dari ICA.
Dengan gayanya yang sangat familiar, Rudy Salam menyampaikan khotbahnya begitu santai dan penuh dengan canda, sehingga terkesan akrab dengan semua jema’at.
Dalam khotbahnya, Rudy mengatakan, bahwa manusia yang beriman tidak boleh percaya dengan segala sesuatu yang berbau magic atau pun ramalan.
“ Semua sudah diatur oleh Tuhan, jadi jangan percaya dengan magic atau ramalan-ramalan,” katanya.
Ditemui SUARA usai acara, Rudy mengaku, bahwa ini merupakan pengalaman pertama ia khotbah di depan buruh migrant.
“ Saya bangga sekali bisa khotbah di sini, di hadapan saudara-saudara kita. Dan saya merasa mukjijat Tuhan di sini jauh lebih terasa dibandingkan di Indonesia, karena mereka jauh dari keluarga, “ ujar actor kawakan yang telah menjadi pelayan Tuhan selama sepuluh tahun ini.
Selain khotbah, acara juga diisi dengan nyanyian rohani oleh Randi Lapian bersama bintang sinetron Ronny Sianturi. Tampil juga ICA Band, koor ICA dan tarian dari ICA.
Wulan kembali terpilih pimpin Kotkiho
Sri Wulan Mawarsih dari Yogyakarta International Club ( YIC ), kembali terpilih sebagai Ketua Koalisi Organisasi Tenaga Kerja Indonesia di Hong Kong ( Kotkiho ) periode 2008-2009, Minggu ( 27/1 ) lalu.
Pemilihan berlangsung di Sekretariat Kotkiho dan diikuti oleh tujuh organisasi anggota, Amanah, Indoneisan Migrant Workers Union ( IMWU ), Forum Komunikasi Mu’miknat Peduli Umat ( FKMPU ), Sanggar Budaya, Persatuan Dakwah Victoria ( PDV ), Majelis Taklim, dan Yogyakarta International Club ( YIC ).
Wulan mencalonkan diri kembali setelah laporan pertanggungjawabannya sebagai Ketua lama diterima dengan baik oleh seluruh peserta rapat umum tahunan.
Selanjutnya, Wulan akan memimpin Kotkiho dengan didampingi seorang Sekretaris Jenderal dan seorang Bendahara, yang masing-masing dijabat oleh Intan Yuli Herawati dari Amanah dan Sri Mintarti dari IMWU.
Kepada media usai terpilih sebagai ketua, Wulan menyampaikan kalau dalam masa kepemimpinannya yang kedua ini dirinya akan lebih focus ke pengembangan jaringan kerja Kotkiho.
“Kita akan lebih focus ke bagaimana mengembangkan jaringan kerja dan membangun koalisi karena persoalan internal organisasi sudah jauh lebih stabail,” terangnya.
Baginya, permasalahan yang selama ini ada di kalangan Buruh Migran Indonesia ( BMI ) adalah permasalahan bersama dna bukan hanya masalah kotkiho saja. Karena itu, dukunga dari berbagai organisasi lain akan menjadi sangat penting artinya dalam mengatasi berbagai masalah yang muncul.
Selain advokasi, Kotkiho juga dikenal konsen ke masalah pendidikan BMI dengan mengadakan traiing centre yang bisa diikuti oleh seluruh BMI. Antara lain mengajarkan bahasa inggris dan computer.
Aliyah Purwati
Pemilihan berlangsung di Sekretariat Kotkiho dan diikuti oleh tujuh organisasi anggota, Amanah, Indoneisan Migrant Workers Union ( IMWU ), Forum Komunikasi Mu’miknat Peduli Umat ( FKMPU ), Sanggar Budaya, Persatuan Dakwah Victoria ( PDV ), Majelis Taklim, dan Yogyakarta International Club ( YIC ).
Wulan mencalonkan diri kembali setelah laporan pertanggungjawabannya sebagai Ketua lama diterima dengan baik oleh seluruh peserta rapat umum tahunan.
Selanjutnya, Wulan akan memimpin Kotkiho dengan didampingi seorang Sekretaris Jenderal dan seorang Bendahara, yang masing-masing dijabat oleh Intan Yuli Herawati dari Amanah dan Sri Mintarti dari IMWU.
Kepada media usai terpilih sebagai ketua, Wulan menyampaikan kalau dalam masa kepemimpinannya yang kedua ini dirinya akan lebih focus ke pengembangan jaringan kerja Kotkiho.
“Kita akan lebih focus ke bagaimana mengembangkan jaringan kerja dan membangun koalisi karena persoalan internal organisasi sudah jauh lebih stabail,” terangnya.
Baginya, permasalahan yang selama ini ada di kalangan Buruh Migran Indonesia ( BMI ) adalah permasalahan bersama dna bukan hanya masalah kotkiho saja. Karena itu, dukunga dari berbagai organisasi lain akan menjadi sangat penting artinya dalam mengatasi berbagai masalah yang muncul.
Selain advokasi, Kotkiho juga dikenal konsen ke masalah pendidikan BMI dengan mengadakan traiing centre yang bisa diikuti oleh seluruh BMI. Antara lain mengajarkan bahasa inggris dan computer.
Aliyah Purwati
Protes kebijakan KJRI di acara Kenduri Cinta
Suasana acara kenduri cinta Az Zahra ke-6 di Aula Hotung School, Minggu ( 20/1 ) lalu berubah menjadi ajang unjuk rasa, setelah salah seornag Buruh Migran Indonesia ( BMI ) melontarkan pertanyaan kepad seorang staf Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI ) yang hadir di situ tentang kebijakan terbaru yang dikeluarkan.
Menjawab pertanyaan ini, Victor. S. Harjono, staf KJRI, menjawab bahwa selama ini KJRI sudha berusaha memberikan yang terbaik bagi BMI di Hong Kong. Namun ratusan BMI peserta pengajian yang hadir saat itu merasa tidak puas dengan jawaban tersebut. Akibatnya, perdebatan panjang pun terjadi.
Mayoritas mengeluhkan tentang kebijakan KJRI baru-baru ini, bahwa setiap BMI yang ingin pindha Agen, harus minta iji kepada Agen lama. KJRI dianggap tak sensitive terhadap nasib BMI, karena kebijakan yang mereka buat selama ini tidak pernah melibatkan BMI. Padahal, jelas-jelas BMI lah yang harus menangung imbasnya.
“JIka kalian memang tidak pusas buat surat pernyataan ke KJRI beserta bukti-buktinya. Siapa saja yang tidak setuju dengan keputusan itu,” kata Victor.
Menanggapi hal tersebut, Emha Ainun Nadjib yang bertindak sebagai moderator dalam acara dialog tersebut mengatakan bahwa KJRI seharusnya juga ikut mencari bukti-bukti.
“Kenapa kok KJRI nggak ikut mencari bukti, kenapa mesti hanya temen-temen ( BMI ) yang mencari bukti. Seharunya KJRI juga ikut dong,” kata laki-laki yang akrab dipanggil Cak Nun ini.
Acara Kenduri Cinta juga diisi dengan aluna tembang-tembang religi oleh Novia Kolopaking, serta tauziah oleh Cak Nun.
Sementara acara pengajian pada hari yang sama, juga digelar oleh halaqoh di Masjid Jami, Tsim Sha Tsui.
Acara yang diikuti sekitar 500 jemaah ini menghadirkan Ustad Komarudin Kholil dan Abdurrahman Yuri dari Yayasan Daarut Tauhid.
Pengajian sempat diwarnai isak tangissaat Ustad Komarudin membacakan do’a yang membuat para jemaah terkenangdengan orang-orang yang dicintainya yang berada di kampung halaman.
Dalam kesempatan tersebut, Abdurrahman Yuri yang merupakan adik kandung Ustad Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym ), juga memberikan pelatihan manajemen qolbu dengan tema “ Then Secret of Succes, Menggapai Hidup bahagia Sepanjang Masa.”
Acara ditutup dengan pengumuman pengumpulan infaq dari peserta yang mencapai HK$ 15.600.
Menjawab pertanyaan ini, Victor. S. Harjono, staf KJRI, menjawab bahwa selama ini KJRI sudha berusaha memberikan yang terbaik bagi BMI di Hong Kong. Namun ratusan BMI peserta pengajian yang hadir saat itu merasa tidak puas dengan jawaban tersebut. Akibatnya, perdebatan panjang pun terjadi.
Mayoritas mengeluhkan tentang kebijakan KJRI baru-baru ini, bahwa setiap BMI yang ingin pindha Agen, harus minta iji kepada Agen lama. KJRI dianggap tak sensitive terhadap nasib BMI, karena kebijakan yang mereka buat selama ini tidak pernah melibatkan BMI. Padahal, jelas-jelas BMI lah yang harus menangung imbasnya.
“JIka kalian memang tidak pusas buat surat pernyataan ke KJRI beserta bukti-buktinya. Siapa saja yang tidak setuju dengan keputusan itu,” kata Victor.
Menanggapi hal tersebut, Emha Ainun Nadjib yang bertindak sebagai moderator dalam acara dialog tersebut mengatakan bahwa KJRI seharusnya juga ikut mencari bukti-bukti.
“Kenapa kok KJRI nggak ikut mencari bukti, kenapa mesti hanya temen-temen ( BMI ) yang mencari bukti. Seharunya KJRI juga ikut dong,” kata laki-laki yang akrab dipanggil Cak Nun ini.
Acara Kenduri Cinta juga diisi dengan aluna tembang-tembang religi oleh Novia Kolopaking, serta tauziah oleh Cak Nun.
Sementara acara pengajian pada hari yang sama, juga digelar oleh halaqoh di Masjid Jami, Tsim Sha Tsui.
Acara yang diikuti sekitar 500 jemaah ini menghadirkan Ustad Komarudin Kholil dan Abdurrahman Yuri dari Yayasan Daarut Tauhid.
Pengajian sempat diwarnai isak tangissaat Ustad Komarudin membacakan do’a yang membuat para jemaah terkenangdengan orang-orang yang dicintainya yang berada di kampung halaman.
Dalam kesempatan tersebut, Abdurrahman Yuri yang merupakan adik kandung Ustad Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym ), juga memberikan pelatihan manajemen qolbu dengan tema “ Then Secret of Succes, Menggapai Hidup bahagia Sepanjang Masa.”
Acara ditutup dengan pengumuman pengumpulan infaq dari peserta yang mencapai HK$ 15.600.
Organisasi Islam pun harus bersatu
SEMAKIN banyak munculnya organisasi-organisasi Islam akan menjadi baik, apabila semua berjalan secara rukun, damai, adanya persamaan tujuan menyiarkan syariat Allah, serta tidak adanya persaiangn antar organisasi.
Demikian dikatakan oleh Ust. Ahmad Qusyairi Syaf’at dalam acara pengajian yang digelar oleh KJRI dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha, di Hotung School, Minggu ( 23/12 ) lalu.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua panitia pengajian dari KJRI, Bambang Setyo Budi.
“Ya saya senang aja. Yang penting seperti yang dikatakan Pak Ustad tadi. Bahwa semua organisasi harus saling rukun, aman dan tidak saling bersaing satu sama lain. Makanya panitianya sengaja saya ambil dari berbagai organisasi Islam, agar mereka bisa bersatu. Ternyata mereka bisa bekerja sama,” jelasnya saat ditemui usai acara.
Menurut Bambang, acara pengajian tersebut merupakan bagian dari serangkaian acara
Ramadhan. Ia juga mengaku sangat puas dengan antusias BMI dalam mengikuti serangkaian program yang diadakan oleh KJRI dari Ramadhan hingga Idul Adha.
“ Mereka sangat antusias. Dan saya berharap, untuk ke depannya bisa ditingkatkan lagi,” katanya.
Aliyah Purwati
Demikian dikatakan oleh Ust. Ahmad Qusyairi Syaf’at dalam acara pengajian yang digelar oleh KJRI dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha, di Hotung School, Minggu ( 23/12 ) lalu.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua panitia pengajian dari KJRI, Bambang Setyo Budi.
“Ya saya senang aja. Yang penting seperti yang dikatakan Pak Ustad tadi. Bahwa semua organisasi harus saling rukun, aman dan tidak saling bersaing satu sama lain. Makanya panitianya sengaja saya ambil dari berbagai organisasi Islam, agar mereka bisa bersatu. Ternyata mereka bisa bekerja sama,” jelasnya saat ditemui usai acara.
Menurut Bambang, acara pengajian tersebut merupakan bagian dari serangkaian acara
Ramadhan. Ia juga mengaku sangat puas dengan antusias BMI dalam mengikuti serangkaian program yang diadakan oleh KJRI dari Ramadhan hingga Idul Adha.
“ Mereka sangat antusias. Dan saya berharap, untuk ke depannya bisa ditingkatkan lagi,” katanya.
Aliyah Purwati
Firmansyah cuma tampil sekali
Jauh-jauh datang dari Jakarta ke Hong Kong, mantan vokalis Benua Band, Firmansyah Nata, hanya menyanyikan sebuah tembang religi, dalam acara tauziyah dan tembang penyejuk jiwa, yang digelar Nongkrong Bareng Fans ( NBF ) dalam rangka memperingati miladnya yang ke-2, di Masjid Jami’ Tsim Sha Tsui, Minggu ( 16/12 ) lalu.
Pasalnya, Firman sendiri menyanyi hanya bermodalkan vocal saja, tanpa iringan musik apapun. Akibatnya, cowok berwajah kalem inipun tidak begitu bisa menjiwai lagu yang ia bawakan bahkan ia mengaku sempat nervous ( tegang ).
“ Ya saya merasa hampa pas nyanyi tadi, sehingga jiwa saya nggak bisa masuk menyatu dengan lagu yang saya bawakan. Karena saya nggak bisa nyanyi tanpa notasi. Padahal lagu yang saya nyanyikan tadi sebenernya menyentuh banget kalo ada iringan musiknya,” kilahnya saat ditemui SUARA usai tampil.
Kendati tampil apa adanya, namun penampilan Firman mendapat sambutan antusias dari ratusan BMI yang memadati masjid.
“Sebenernya saya bawa gitar, tapi katanya nggak boleh pake, ya udah akhirnya saya nyanyi apa adanya aja, “ kata cowok kelahiran Jakarta, 9 September 1984 ini.
Sementara itu, pihak panitia juga mengatakan bahwa di dalam Masid memang tidak boleh ada suara-suara iringan musik.
Acara tauziyah dan tembang penyejuk jiwa itu sendiri dibagi menjadi dua sesi, yakni pagi pukul 10.30- 13.00 dan sore pukul 14.00- 16.30.
Acara juga diisi dengan Tauziah oleh Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda, Malang, Ustad. Khoiruddin.
Aliyah Purwati
Pasalnya, Firman sendiri menyanyi hanya bermodalkan vocal saja, tanpa iringan musik apapun. Akibatnya, cowok berwajah kalem inipun tidak begitu bisa menjiwai lagu yang ia bawakan bahkan ia mengaku sempat nervous ( tegang ).
“ Ya saya merasa hampa pas nyanyi tadi, sehingga jiwa saya nggak bisa masuk menyatu dengan lagu yang saya bawakan. Karena saya nggak bisa nyanyi tanpa notasi. Padahal lagu yang saya nyanyikan tadi sebenernya menyentuh banget kalo ada iringan musiknya,” kilahnya saat ditemui SUARA usai tampil.
Kendati tampil apa adanya, namun penampilan Firman mendapat sambutan antusias dari ratusan BMI yang memadati masjid.
“Sebenernya saya bawa gitar, tapi katanya nggak boleh pake, ya udah akhirnya saya nyanyi apa adanya aja, “ kata cowok kelahiran Jakarta, 9 September 1984 ini.
Sementara itu, pihak panitia juga mengatakan bahwa di dalam Masid memang tidak boleh ada suara-suara iringan musik.
Acara tauziyah dan tembang penyejuk jiwa itu sendiri dibagi menjadi dua sesi, yakni pagi pukul 10.30- 13.00 dan sore pukul 14.00- 16.30.
Acara juga diisi dengan Tauziah oleh Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda, Malang, Ustad. Khoiruddin.
Aliyah Purwati
Sunday, January 6, 2008
Renunganku padaMu Ya Allah


Y
a Allah...
Hanya padaMu aku memohon
Ampunan atas segala dosa-dosaku
Ya Allah...
Jika boleh aku meminta
berikan aku umur panjang Ya Allah
Untuk memperbaiki diri dan hidupku
Mengabdi sepenuhnya padaMu Ya Allah...
Baru kini aku sadari
Betapa besar cinta dan kasihMu
Aku manusia bukanlah apa-apa
Ya Allah...
Sisa umurku makin berkurang Ya Illahi
Sementara dosa-dosaku semakin bertambah
Ya Illahi....
Ya Allah...
aku hanya ingin menghabiskan sisa umurku
Untuk mengabdi padaMu Ya Allah...
Aku tidak memikirkan surga atau neraka..
Aku dekat denganMU saja
Sudah merupakan satu kebahagiaan buatku
Ya Allah....
Tenang damai hidupku bersamaMu Ya Illahi
Aku hanya ingin menjadi hambaMu yang bertakwa padaMU Ya Allah
Kelak jika Kau berikan aku jodoh Ya Allah
Aku hanya ingin menjadi seorang istri yang sholehah
Kelak jika Kau cabut nyawaku Ya Allah
Aku ingin mati dalam keadaan Khusnul Khotimah
Amin..amin..amin....
Hong Kong, 6 January 2008
buat mas Didik, Ade' akan selalu sayang......
Subscribe to:
Posts (Atom)