Saturday, November 10, 2007

Pemerintah mesti libatkan BMI soal biaya Agen


Pemerintah seharusnya melibatkan BMI dalam menentukan besarnya biaya Agen. Hal tersebut dikatakan oleh coordinator Pilar yang juga ketua ATKI, Eni Lestari, dalam acara gebyar Idul Fitri yang di gelar oleh Persatuan BMI tolak overcharging ( Pilar ) bersama GAMMI dan ATKI, di lapangan rumput Victoria Park, Minggu ( 28/10 ).

Dalam orasinya, lebih lanjut Eni mengatakan bahwa potongan gaji 7 bulan sebesar HK$21.000 merupakan bentuk pemerasan bagi BMI di Hong Kong.
Eni juga sangat menyayangkan sikap Pemerintah yang selama ini sama sekali tidak pernah melibatkan BMI dalam menentukan besarnya biaya Agen.
“Dalam pertemuan kemarin, Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Erman Suparno mengatakan akan menurunkan biaya Agen menjadi HK$15.000, namun pemerintah tidka pernah memberi tahu, biaya sebesar itu dipakai untuk apa saja. Karena biaya itulah yang dimaui oleh Agen,” seru Eni.

Ia juga mengatakan selama ini pemerintah sama sekali tidak pernah memikirkan nasib Buruh Migran Indonesia yang tidak menerima gaji dengan adanya potongan gaji selama 7 bulan tersebut.
“Pemerintah tidak pernah bertanya kepada kita sebagai BMI, apakah biaya sebesar itu memberatkan atau tidak. Dan Pemerintah tidak pernah berfikir, bahwa biaya sebesar itu, kita lah yang harus menanggungnya,” lanjut Eni yang telah menjabat sebagai Ketua ATKI selama 7 tahun ini.

Potongan gaji sebesar HK$21.000 hampir dialami oleh semua BMI yang ada Hong Kong, yang mekanisme pembayarannya dengan cara pemotongan hampir seluruh jumlah gaji selama 7 bulan. Namun, hingga saat ini pun belum ada kepastian tentang rincian biaya tersebut. Bahkan, saat KRJI menggelar dialog bersama Pilar tanggal 2 September lalu, KonJen malah bertanya kepada BMI soal breakdown ( rincian ) biaya Agen tersebut.

Ironisnya lagi, tidak sedikit BMI yang mengalami terminate setelah masa potong gaji 7 bulan selesai, dan akhirnya mulai dengan majikan baru lagi, mengalami potong gaji lagi dan begitu seterusnya.
Pilar sendiri mendesak pemerintah, agar menurunkan biaya Agen tersebut menjadi hanya satu bulan gaji.

Sementara itu, dalam acara Gebyar Idul Fitri itu sendiri juga diadakan berbagai macam lomba. Yang antara lain lomba merias tenda sebagai upaya konsolidasi antar organisasi serta lomba menggubah lagu perjuangan BMI. Acara juga diisi dengan permainan serta pentas seni dan budaya.

Aliyah Purwati


Andrey kaget lihat BMI Hong Kong


Aktor dan penyanyi berhidung mancung, Andey Stinky mengaku sempat kaget melihat kondisi buruh migrant Indonesia ( BMI ) yang ada di Hong Kong. Kekagetannya tersebut disampaikan langsung oleh Andrey saat ditemui SUARA, usai pementasan drama bersama Forum Komunikasi Mukminat Peduli Umat ( FKMPU ), dalam acara halal bi halal sekaligus Milad FKMPU ke-8, yang berlangsung di Islamic Memorial Kasim Tuet Collage, Chai Wan, Minggu ( 4/11 ) lalu.

Andrey sendiri tahu gambaran tentang kondisi BMI di Hong Kong setelah mementaskan drama, yang mengisahkan lika-liku BMI Hong Kong, baik saat bekerja bersama majikan maupun dari sisi kehidupan BMI sehari-hari.
“Sebelumnya, yang saya tahu BMI di sini baik-baik saja. Makanya saya kaget kok ada yang disiksa majikan kaya gitu, terus sampai ada yang lesbian dan pulang ke rumah tanpa hasil,” ungkap actor yang melejit lewat film Kiamat Sudah dekat ini.

Andrey sendiri ikut dalam pementasan drama secara dadakan.
“Saya kaget lagi, pas saya dateng tahu-tahu disuruh ikut maen dan disodori naskah jalannya cerita drama. Makanya saya juga nggak persiapan, apalagi tadi saya berperan sebagai ustad. Baju Ustadnya aja tadi saya pinjem dari Ustad Subki,” ujarnya sambil tertawa.

Dalam drama yang dipentaskan oleh anggota FKMPU tersebut, Andrey memang berperan menjadi seorang Ustad. Drama yang berdurasi satu jam tersebut, mengisahkan tentang seorang BMI yang disiksa majikan beserta sisi-sisi kehidupan BMI yang lain termasuk BMI yang menjalin hubungan dengan sesama jenis serta BMI yang tetap patuh pada agama. Hingga akhirnya, BMI yang lesbian sadar dan kembali ke jalan yang benar, dengan mendatangi seorang Ustad, yang diperankan Andrey tersebut.


Aliyah Purwati

Hadad Alwi hipnotis ribuan BMI di Victori


Peringatan ulang tahun ke-7 Indonesian Migrant Workers Union ( IMWU ) yang berlnagsung di Victoria Park, Minggu ( 21/10 ) lalu, benar-benar berubah menjadi lautan tangis saat pedendang dna pendakwah kondang Hadad Alwi memimpin do’a di atas panggung.
Ribuan buruh migran Indonesia (BMI) yang sejak pagi hari sudha memadati sekekliling panggung di lapangan rumput tertunduk tak kuasa menahan tangis mereka.

Kharisma yang kuat dari Hadad Alwi ini bisa jadi lantaran materi ceramahnya yang lebih menyejukkan dna membesarkan hati daripada menakut-nakuti dengan ancaman dosa dan neraka. Misalnya dengan mengajak seluruh jama’ah untuk saling menghargai satu sama lain. “ Bagi yang sudah memakai jilbab, jangan lantas merasa lebih tinggi dari yang belum memakai,” ujarnya memberi contoh.

Acara bertajuk Sholawat dan Muhasabah itu, IMWU bekerja sama dengan Koalisi Tenaga Kerja Indonesia di Hong Kong( KOTKIHO ) yang merupakan gabungan dari tujuh organisasi BMI di Hong Kong.

Sebelum Hadad Alwi, acara diisi dengan kegiatan dan hiburan antara lainlomba merias model dari murid-murid kursus kecantikan Eagle Swan.
Aliyah Purwati

Nanda kembali pimpin Sanggar Budaya KJRI


Nanda Tri Yunihastuty ( 46 ) Buruh Migran Indonesia asal Malang, terpilih sebagai Ketua baru Sanggar Budaya KJRI periode 2007-2008, dalam sebuah pemilihan yang berlangsung di Gedung KJRI lantai 4, pada Minggu ( 7/10 ).

Dalam pemilihan tersebut, Nanda meraih 30 suara, mengungguli Ninik yang memperoleh 5 suara, Minuk mengumpulkan 4 suara, serta Tutik mendapatkan 1 suara.
Yang menarik dalam pemilihan tersebut, bahwa anggota Sanggar Budaya yang akan dicalonkan sebagai Ketua tidak boleh tomboy.

“Ini sudah merupakan kesepakatan anggota Sanggar sendiri sebelum pemilihan. Karena
kalau misalnya Sanggar dapat undangan atau mengadakan acara semacam Kartini Day harus pake kebaya,” terang Nanda saat ditemui SUARA usai acara.

Nanda menambahkan, di bawah kepemimpinannya nanti akan lebih serius dalam membangun konsolidasi internal serta mempromosikan budaya Indonesia kepada khalayak di Hong Kong.
“Yang saya utamakan adalah bagaimana meningkatkan rasa kekeluargaan serta kerukunan sesama anggota Sanggar sendiri,” ujar perempuan yang bekerja di Shatin ini.

Acara pemilihan dihadiri sebanyak 38 anggota Sanggar Budaya. Hadir juga saat itu, Konsul Penerangan KJRI-HK, Nugroho Aribhimo serta Konsul Muda Penerangan Sosial Budaya KJRI-HK, Heni Hamidah.

Acara diakhiri dengan laporan pertanggungjawaban pengurus Sanggar Budaya periode 2006-2007.

Aliyah Purwati

MDz.Ilham PDV buka cabang di Surabaya


Setelah tahun 2006 membuka cabang di Jepara, Jawa Tengah, kini Majelis Dzikir ( MDz ) Ilham PDV melebarkan sayapnya di Surabaya. Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Ketua umum Persatuan Dakwah Victori(PDV), Hj.Imas Masruroh, di sela-sela acara Halal bi Halal dan selayang pandang Majelis Ilham Indonesia ( MII ), yang berlangsung di Islamic Kasim Tuet Memorial Collage, Chai Wan, Minggu ( 28/10 ).

Peresmiannya sendiri, menurut Imas akan dilangsungkan tanggal 4 November di Surabaya, yang juga akan dihadiri oleh beberapa perwakilan dari MDz Ilham Hong Kong.

Sementara itu, Ketua Majelis Dzikir Ilham cabang Surabaya, Al Ustad Syamsul Arifin S. Hum, S. Pi yang berkesempatan hadir dalam halal bi halal tersebut mengatakan, bahwa MDZ. Ilham cabang Surabaya akan focus pada program pendidikan bagi anak-anak yatim.
“ kami akan konsen ke pendidikan anak-anak yatim dulu, selanjutnya kami juga akan mengadakan program pemberian ketrampilan bagi Eks. BMI, sehingga mereka tidka perlu lagi kembali bekerja di Hong Kong,” jelasnya.

Acara Halal bi Halal dan selayang pandang, juga diisi tauziah oleh Al Ustad Drs. KH Rdn. Panji Ahmad Mujahid Ansori M. Si, dengan kolaborasi bersama penyanyi dan presenter Jundhy Saputra.

Aliyah Purwati